Dibutuhkan mental yang kuat saat rekan-rekan hendak merantau ke Papua. Hal ini dikarenakan akan banyak dinamika kehidupan yang berdatangan.Â
Sekedar cerita, tahun 2016 adalah kali pertama saya pindah ke Timika,Papua. Saya merasakan memang banyak hal yang baru yang saya temui dan mau tidak mau saya harus bisa beradaptasi.Â
Jujur saja,  saya memang dilanda depresi  karena jauh dari keluarga, sahabat dan rekan-rekan di Sulawesi dan hiruk pikuk dari kehidupan perkotaan. Saya membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan untuk benar-benar lepas dari pikiran ini dan menikmati suasana di Papua
Tapi kesedihan itu perlahan tapi pasti  mulai terkikis karena saya membangun mindset yang positif bahwa saya harus fokus mengais rejeki di tempat ini, memperbaiki kesejahteraan diri dan keluarga, menjadi tulang punggung keluarga dan memegang amanah dari keluarga untuk berjuang di tempat ini.Â
Selain itu kita bisa menyibukkan diri diluar rutinitas tempat  kerja, bergaul dengan orang-orang Papua dan sesama perantau, gabung komunitas, bergabung di perkumpulan suku atau biasa disebut kerukunan sehingga dari proses ini kita akan mendapat teman dan keluarga yang baru.
Usahakan untuk tidak banyak pikiran karena pikiran yang kalut akan membuat penyakit berdatangan termasuk penyakit endemik daerah Papua yaitu Malaria. Memang sih Malaria disebabkan oleh nyamuk, tapi akan mudah menyerang jika kita banyak pikiran.Â
Kena malaria jangan sampai deh, saya sudah dua kali kena waktu awal-awal ke Papua. Panas dingin silih berganti, kepala nyut-nyutan, nafsu makan kurang. Itu semua penyebabnya karena saat itu saya masih banyak pikiran dimana dalam kurun waktu 6 bulan saya kena dua kali penyakit malaria.
Penutup
Jika ke Papua usahakan jangan banyak pikiran apalagi terkait kerinduan di asal daerah kita. Fokus untuk cari kerja jika benar-benar tujuan itu ke Papua.Â
Jangan sampai sudah jauh-jauh merantau ke Papua malah mengidap penyakit. Tenang saja, asal pandai membawa diri, bersikap sopan, menunjukkan etos kerja yang baik, maka kita akan mendapat  teman rasa keluarga baru di Papua.