Ada rasa ikut bahagia melihat perkembangan teman-teman semasa sekolah dan kuliah dulu. Ada yang mendapat pekerjaan di tempat bergengsi, ada yang bisa melanjutkan pendidikannya di luar negeri, ada yang bisa menyeimbangkan waktunya bersama keluarga, rekan kerja dan liburan.
Tidak memunafikkan bahwa  melihat semuanya itu ada sedikit terbesit rasa cemburu. Tapi yang mesti saya pahami bahwa garis hidup tiap orang beda-beda. Yang mesti saya lakukan  sekarang adalah menjalani apa yang saya hadapi sekarang. Menapaki jejak sebagai tenaga honorer di Papua dengan segala dinamikanya. Menjadikan Papua sebagai miniatur penelitian saya mengenai gambaran kondisi daerah yang cukup mengalami beberapa ketertinggalan. Sesuai atau tidak sesuai dengan kepribadianku, saya harus mampu beradaptasi dengan lingkungan saya sekarang.
Terbesit impian untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Pascasarjana di dalam negeri saja dan program doktornya pengen di luar negeri. Saat ini sudah lumayan bahan penelitian saya dari Papua yang bisa diangkat. Jika ditelusuri tema yang mengangkat Papua tidak terlalu banyak. Â Hal itu terjadi karena berbagai pertimbangan yang berkecamuk dalam benak para peneliti. Mulai dari latarbelakang kekhawatiran biaya yang cukup besar, ketakutan akan jaminan keamanan, pengenalan dengan orang-orang di Papua yang terbatas dan masih banyak lagi.
Berada di Papua membawa keberuntungan bagi diri saya sendiri. Sambil menyelam minum air. Maka selama saya bekerja di sini saya juga tak menutup mata melihat fenomena-fenomena yang terjadi di Bumi Cendrawasih ini. Yah, semoga saja ini membawa poin tersendiri bagi saya kelak dalam menyusun tangga-tangga kesuksesan.
Tak hanya itu, kelak apa yang saya angkat bisa menjadi referensi bagi orang di luar Papua bahwa banyak hal menarik lainnya yang bisa dieksplor dari Papua, meminimalisir pandangan orang awam tentang Papua dan kelak  bisa menarik para dermawan untuk  membantu pengembangan Papua khususnya generasi muda asli daerah ini.Satu keyakinan saya bahwa generasi muda di sini  adalah tumpuan harapan untuk membawa daerah Papua untuk memutus jurang disparitas dan segala macam ketertinggalan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H