Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Isak Tangis Bung Karno dan Upaya Pemuda Papua Mengusapnya

10 Mei 2017   09:47 Diperbarui: 8 Juni 2018   10:33 3082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam catatan sejarah, diceritakan bahwa Presiden Pertama RI, Soekarno, adalah sosok yang  mudah menangis apalagi kalau melihat kesengsaraan dan kemiskinan rakyatnya. Dari banyaknya kasus yang melanda negeri ini sekarang, sebagian kalangan memprediksi bahwa andaikan Bung Karno masih hidup, mungkin Beliau terlihat akan berlinangan air mata melihat kondisi Pulau Papua yang masih mengalami ketertinggalan utamanya dari segi infrastruktur dan  pendidikan.

Sesungguhnya, Papua belum sepenuhnya lepas dari sanderaan. Jika dahulu warga Papua disandera oleh penjajah asing namun sekarang ini dijajah oleh bangsanya sendiri. Orang mengatakan bahwa dijajah bangsa sendiri lebih menyakitkan dibandingkan dengan dijajah bangsa asing. Dalam hati nurani bertanya “siapa sih orang itu dan kok setega itu ya mereka?”. Latar belakangnya tak lain dan tak bukan kalau punya konflik kepentingan pribadi. Awalnya, warga Papua terbuai oleh bujuk rayu dari pencitraan orang yang membangun branding sebagai orang bersih dan baik. Namun kenyataannya, saat memikul tanggung jawab sebagai pengayom masyarakat, justru kelakuannya berbalik arah. Emang sih,  tak bisa dipukul rata bahwa semua pejabat di Papua itu licik karena kita masih bisa menjumpai pejabat yang punya integritas namun jumlahnya hanya segelintir saja.

Bagaimana Bentuk Penyanderaan Mereka?

Dok: matasejarah.com
Dok: matasejarah.com

Untung saja,  pemerintah Indonesia  yang dikomandoi oleh  Bapak Joko Widodo berupaya semaksimal mungkin mewujudkan konsep Nawacita dimana salah satu hal agenda urgensi yang dilakukan adalah membangun Kawasan Timur Indonesia  khususnya di Pulau Papua. Dana yang dialokasikan pemerintah tersebut digunakan untuk mengejar ketertinggalan di Bumi Cendrawasih dengan titik fokus pada  pembangunan sarana dan prasarana transportasi dan pendidikan khususnya di daerah pedalaman.  Eh,bukannya disambut dengan baik, namun beberapa orang yang tak bertanggung jawab  malah menyelewengkan dan menggelembungkan dana tersebut,  dilakukan berjamaah lagi. #Preett

Malas, Bukanlah Ciri Pemuda Papua

Tribunnews.com
Tribunnews.com

Bung Karno seringkali mendengungkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Namun dalam perjalanan mewujudkan semangat tersebut,  ada saja hambatan yang bisa mengoyangkan integritas pemuda mulai dari tawaran uang, tawaran jabatan yang pada intinya membangun doktrin bahwa asal masa depan diri dan keluarganya terjamin, dan  bersikap  masa bodoh dengan orang Papua lainnya. Kalau miskin ya miskin saja. Siapa suruh malas.

MALAS, itulah satu kata yang sering terlontar dari mulut-mulut orang bersumbu pendek ketika  ditanya mengapa warga Papua tertinggal dalam banyak hal. Dari pengamatanku, pemuda Papua bukanlah pribadi yang malas. Mereka punya fisik dan etos kerja yang tinggi untuk belajar, asalkan ada yang mengarahkan. Mau buktinya, sebut saja George Saa, pemuda dari daerah terpencil di Papua mendapat arahan dan bimbingan dari salah satu tokoh pendidikan ternama di Indonesia, Prof. Yohanes Surya. Hasil gemlengannya berbuah manis. George yang lahir dari keluarga sederhana berhasil memenangkan First Step to Nobel Prize in Physic yang itu mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri dan karena hal inilah yang membuat dia menjadi rebutan negara-negara lain. Contoh lain yaitu  pemudi-pemudi Papua yang awalnya menghabiskan waktunya hanya tidur, makan, ngerumpi ama tetangga, mendapat pencerahan  karena adanya bimbingan dan bantuan modal untuk  pembuatan noken (tas dari Papua) yang pada akhirnya mereka bisa memanfaatkan waktunya dengan produktif dan menghasilkan pendapatan bagi keluarganya.

Usaha Pemuda Papua Bangkit dari Keterpurukan

jagokata.com
jagokata.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun