Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Kata "Terserah" dalam Kamus Cinta Anak Muda

6 Maret 2017   09:25 Diperbarui: 6 Maret 2017   09:43 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mau pesan makanan apa, Sayang? Jawabnya terserah. Mau ke tempat wisata mana, Beb? Jawabnya terserah. Mau  dibelikan apa, Say? Jawabnya juga terserah.  Menurut teman-teman muda, apa maksud kata terserah yang dilontarkan oleh pasangan atau mungkin dari diri kita sendiri.  Apakah kata terserah itu bermakna karena kita cinta mati pada pasangan sehingga kita  berserah penuh pada keputusannya. Ataukah karena kita memendam rasa sungkan, rasa tidak enak, atau takut dianggap tak sopan pada pasangan sehingga tidak berani mengutarakan pendapat sendiri. 

Sungguh kata terserah itu multi tafsir, Kawan.  Beberapa orang tidak suka dengan jawaban terserah dari seseorang karena bisa jadi pertanda orang itu tak menjadi diri sendiri dan tak ada ketegasan dalam hidupnya.  Misalnya begini, si B yang merupakan pacar si A tak suka durian dan tak menjelaskan ke pacarnya bahwa dia tak suka buah itu,  lalu saat si A  tanya mau jus apa lalu dia bilang terserah dan pada akhirnya si A pesan jus durian. Nah pas jusnya datang si B malah gak minum. Tersinggung dong si A.  

Atau kasus lain misalnya Si A mau ajakin Si B berwisata lalu saat ditanyakan mau kemana, si B jawabnya terserah. Lalu Si A membawanya  ke suatu tempat yang menurut si A punya pemandangan alam yang menggoda. Eh, pas disana,si B manyun, menunjukkan gelagat gelisah seolah-olah ingin segera beranjak dari tempat itu. Lalu saat si A tanya,  si B jawabnya dia tak suka tempatnya. Muncullah keheranan dari si A, katanya bilang terserah kok sekarang beda lagi.

Kawan, penggunaan kata terserah pada pasangan  sebaiknya dikurangi. Pasangan kita bukanlah paranormal yang bisa menebak apa keinginan kita sendiri. Kejadian dari tragedi kata terserah tentunya membuat kebingungan bahkan timbul rasa jengkel dari pasangan yang mengajak. Lalu muncullah debat-debat kecil.  Mulai dari  klaim bahwa dia tak menghargai jasa dan pemberianlah, tidak jujurlah, atau anggapan bahwa orang plan-plin

Penutup

Kata terserah selain multitafsir juga multiefek. Bisa memicu pertengkaran dan bayang-bayang kata putus ada di depan mata. Jadi apakah masih mau sering gunakan kata terserah. Tegas dikit napa!

Penulis:
Heriyanto Rantelino
Kontak telepon/Whatsup: 085-242-441-580
Line Ryanlino
Facebook: Heriyanto Rantelino

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun