Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Awas! Ada Racun Di Kecapmu

24 Desember 2012   22:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05 3207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_223660" align="aligncenter" width="960" caption="bekerjamerdeka.blogspot.com"][/caption]

Tak enak rasanya jika kita mengkonsumsi bakso,soto,dan sate jika tak menggunakan kecap.Pangan yang terbuat dari kedelai ini merupakan salah satu bahan yang mengandung nutrisi yang tinggi.Selain digunakan sebagai penambah rasa pada makanan,kecap pun bisa digunakan sebagai obat tradisional sebagai obat batuk bila dicampur dengan jeruk nipis.

Namun dibalik semuanya itu, ternyataada kecap yang membahayakan kesehatan kita. Beberapa kecap mengandung  bahan berbahaya seperti boraks,tawas,dan menggunakan campuran tekstil.Adanya harga kedelai yang mahal di pasaran ,membuat para produsen berusaha menekan biaya produksi dengan menggunakan bahan berbahaya.

Belum lagi dengan adanya penggunaan botol bekas yang tidak steril digunakan oleh produsen.Belum lagi adanya produsenyang membuat kecapnya dengan merebus kedelai yang tidak difermentasi untuk mempersingkat waktu,padahal harus difermentasi dahulu.Selain itu menambahkan tepung terigu,boraks,tawas ke dalam rebusan kedelai tersebut.Pewarna tekstil digunakan agar warna kecap pekat,boraks dan tawas untuk mengawetkan dan mengentalkan kecap .Lalu memasukkan hasilnya ke dalam botol bekas yang dicuci seadanya sehingga tidak sterilkemudian menempelkan merk yang mereka buat.

Adanya kandungan bahan pengawet yang berlebihan di kecap tersebut seperti jenis Natrium Benzoat berlebihan.Padahal ada aturan yang mengatur kandungan Natrium Benzoatdalam pasal 26 Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 722/Menkes/PER/IX/88 dimana tercantum bahwa kandungan natrium benzoat yang diperbolehkan. Untuk produk kecap, kandungan maksimal bahan tersebut adalah 600 mg/kg.Jika Natrium benzoat dikonsumsi dalam porsi yang tinggi bisa menyebabkan gangguang fungsi hati dan tekanan darah tinggi.

Dampak dari mengkonsumsi kecap ini memang tak langsung terasa,akan tetapi dalam jangka panjang ,misalnya pewarna tekstil akan merusak ginjal karena mengandung logam yang berbahaya, boraks dan tawas memicu kangker.

Adapun cara untuk membedakan kecap berbahaya dengan kecap alami,dapat dibedakan sebagai berikut:

1.Kecap alami akan berwarna hitam pekat dan jika disentuh teksturnya halus, sedangkan kecap berbahaya berwarna hitam kecoklatan dan teksturnya kasar

2.Kecap alami beraroma khas kedelai sedangkan kecap berbahaya beraroma karamel daritebu

3.Kecap alami rasanya manis kedelai dan terasa lembut di lidah sedangkan kecap brbahayamanis gula dan kasar di lidah

4.Amati nomor BPOM dan tanggalkadaluwarsa yang tertera pada botol, kecap berbahayabiasanya tidakmemiliki nomor BPOM

5.Langkah terakhir bisa dengan menguji laboratorium

Untuk menghindari kecurangan produsen ini, hancurkan botol kecap anda setiap akan dibuang. Apabila kecap sudah habis maka hancurkan kemasan kecap tersebut baik dari plastik ataupun kaca. Hal ini untuk mengurangi resikopenggunaan kemasan bekas oleh oknum-oknum curang.

Oleh karena itu,konsumen jangan tergoda dengan adanya harga yang murah dan tidak wajar dari sebuah produk kecap.Jangan lupa untuk mengamati tanggal kadaluarsa di kemasannya.Pilihlah kecap yang punya brand terkenal,walaupun agak mahal setidaknya aman dikonsumsi dan tidak mengorbankan kesehatan anda.

Salam Perubahan, Heriyanto Rantelino Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar asal Tana Toraja Facebook:   Heriyanto Rantelino Twitter: @Ryan_Nebula No: 085242441580

1366650424820653282
1366650424820653282

Disarikan dari:

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/reportase-investigasi-kecap-berbahaya.html#ixzz2ENHSa8Su

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/reportase-investigasi-kecap-berbahaya.html

http://emisiks.multiply.com/journal/item/113/Awas-Saus-dan-Kecap-Berbahaya-JAWA-POS?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

http://giesia.blogspot.com/2012/06/dibalik-manisnya-kecap.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun