[caption id="attachment_314924" align="aligncenter" width="532" caption="Kuliah Umum bersama CEO Kompas Gramedia"][/caption]
Tak ada sukses tanpa tim dan tak ada tim tanpa kepercayaan. Inilah spirit motivasi yang diucapkanCEO Kompas Gramedia (KG) Group, Pak Agung Adiprasetyo kepada 300 lebih peserta kuliah umum yang hadir di gedung Ipteks Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh civitas akademika Unhas tapi juga kampus-kampus seantero kota makassar dan para pegawai KG. Begitu antusiasnya peserta sehingga ada yang terpaksa berdiri dan sebagian pula duduk di lorong-lorongkarena keterbatasan tempat.
Acara dibuka dengan melakukan senam KG Group yang dipandu oleh Andrew Darwis, presenter Kompas Tv Makassar.Senam ini dilakukan oleh semua peserta tak terkecuali CEO Kompas, Ibu Dwia selaku wakil Rektor IV Unhas, Pak Dahlan Dahi, pemimpin Redaksi Tribun Timur Makassar yang saat itu sebagai moderator acara, para direktur dari perusahaan Kompas Group semisal Direktur Sonara FM dan Santika Hotel.Senam ini bukan senam biasa karena senam ini merupakan senam yang diciptakan khusus oleh awak KG dan telah digaungkan secara nasional. Jika acara musik Dahsyat ada goyang Gaspol, acara YKS ada acara goyang Caesar maka Kompas Group punya senam KG
[caption id="attachment_314925" align="aligncenter" width="300" caption="Peserta Bersenam Ria"]
Setelah capek bergoget-joget ria,acara selanjutnya adalah penyerahan cinderamata yang dilakukan antara Kompas Group dan Universitas Hasanuddin Makassar. Ibu Dwia, yang mewakili Rektor Unhas memberikan kenang-kenangan berupa perahu Phinisi dan dari pihak Kompas Group diwakili pak Agung, memberikan bingkisan berupa buku perjalanan 50 tahun Kompas Group berkarya bagi Indonesia.
[caption id="attachment_314926" align="aligncenter" width="300" caption="Pertukaran Cinderamata antara pihak Kompas dan Unhas"]
Sebelum Pak Agung memberikan pencerahannya kepada para peserta, diputarlah video yang menampilkan perjalanan Kompas Group (KG) dari awal kisah Pak Jacob Oetama dan Pak PK.Ojong membangun Kompas hingga perkembangan terkini dari anak usaha dari Kompas Group semisal koran Kompas, Kompas Online, Radio Sonora FM, Hotel Santika,Tisue Tessa dan masih banyak lagi. Yah, tentunya juga rumah belajarku menulis, Kompasiana, juga adalah anak perusahaan KG.
[caption id="attachment_314927" align="aligncenter" width="300" caption="Pemutaran Video Perjalanan 50 tahun Kompas"]
Bapak peraih penghargaan sebagai CEO terbaik kedua versi Majalah SWA, menceritakan awal karirnya di Kompas Group.. Beliau menceritakan bahwa keberhasilan KG sekarang initidak lepas dari lima faktor yaitu:
1. Peduli pada nilai kemanusiaan
2. Berintegritas
3. Berprestasi
4. Berdaya saing
5.Berorientasi pada kepuasaan pelanggan
Pak Agung menyebaran tips bagaimana menjadi seorang yang sukses yaitu kita harus berani mencoba dan jika gagal maka anggaplah kegagalan tersebut sebagai bagian dari permainan. Kunci sukses adalah orang yang tahu kekuatannya di mana dia harus mengeksplorasi kekuatan itu untuk menjadi juara.Persaingan bisnis makin ketatdan dibutuhkan kunci kesuksesan yaitu sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Pak Agung juga mengatakan bahwa kita harus menjalankan amanah dan tanggung jawab yang diembankan kepada kita sehingga nantinya kita akan mendapat kepercayaan.Kepercayaan memerlukan integritas dan komitmen untuk melaksanakan tugas yang diembankan dengan sungguh-sungguh. Sekarang terjadi perubahan medan perang di dunia bisnis. Perubahannya, bukan lagi perusahaan lawan perusahaan. Tapi perusahaan memerlukan SDM lawan SDM. Maka dari itu, perusahaan harus memiliki SDM yang berkualitas.
[caption id="attachment_314928" align="aligncenter" width="300" caption="Pak Agung memberikan Pencerahan pada para peserta"]
Kita tidak boleh membunuh ide yang kita hendak lakukan. Tetap optimis dan percaya diri untuk melakukannya. Ada dua hal yang perlu kita lakukan jika ingin masa depan kita cerah yaitu bersikap kreatif dan dan up to date. Seseorang perlu mengenali apa kelebihan untuk nantinya kita bisa menjual kepercayaan. Perlu pula mengubah kelemahan menjadi keunggulan dan juga kita dituntut untuk mengenali kekuatan pribadi yang nantinya bisa dijadikan sebagai ukuran keberhasilan
Kita tak boleh lagi berpikir jago kandang. Ada berapa perusahaan elektronik dan jenis perusahaan lain beroperasi di Indonesia milik orang Indonesia.Beliau ingin Kompas Gramedia milik orang Indonesia.
Menurut penulis, Pak Agung termasuk tipe orang yang visioner dan punya rencana jangka panjang. Beliau berkata, jika nantinya beliau pensiun, maka dia akan mengabdikan jadi guru.
[caption id="attachment_314929" align="aligncenter" width="300" caption="Peserta bertanya pada Pak Agung"]
Acara ini boleh dikata salah satu acara yang tersaji dengan sempurna dan terbilang mewah. Bagaimana tidak, setiap peserta kuliah umum yang berjumlah 300 orang lebih dan diberikan masing-masing souvenir berupa buku perjalananan KG group yang harganya Rp. 160.000 (kayaknya penyelenggara lupa copot harganya) dan disajikan makanan ringan buatan tangan chef di hotel Santika. Selain itu ada pula stan buku diskon Gramedia dan juga ada Job Fair Kompas TV Makassar mencari calon presenter.
[caption id="attachment_314930" align="aligncenter" width="300" caption="Buku Perjalanan 50 tahun Kompas Gramedia"]
Ucapan terima kasih kepada Pak Agung dan jajaran manajemen Kompas Gramedia Group yang telah meluangkan waktunya datang berbagi inspirasi bagi warga Makassar. Ucapan selamat juga kepada KG Group yang telah menapaki usia 50 tahun. Semoga KG Group semakins sukses dantetap menjadisalah satu perusahaan inspirasi Indonesia.
Salam mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar, Heriyanto Rantelino
Facebook:Â Â Heriyanto Rantelino Twitter: @Ryan_Nebula No: 085242441580
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
