Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis SWOT, Analisis Jitu Bagi Para Pelaku Bisnis

20 Februari 2015   23:27 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 24323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_369847" align="aligncenter" width="420" caption="Rumus Normalisasi untuk faktor yang bersifat merugikan "]

1424423870888154776
1424423870888154776
[/caption]

Langkah  5 : Tentukan Nilai Benchmarking dan Titik Kordinat Perusahaan

1.Nilai Benchmarking adalah rata-rata dari nilai rata-rata bobot tiap pelabuhan. Penentuan nilai benchmarking dapat dilakukan dengan menggunakan  dua pendekatan: (1) mengambil mean sebagai nilai benchmarking, atau (2) mengambil benchmarking perusahaan sebagai nilai benchmarking. Pendekatan pertama dianjurkan untuk membuat perhitungan lebih mudah.

2.Titik koordinat tiap pelabuhan di tentukan berdasarkan nilai rata-rata bobot faktor eksternal dan internal dan nilai benchmarking. Pertama, nilai internal dan eksternal dari tiap pelabuhan yang  dibandingkan harus ditambahkan bersama-sama dan kemudian dikurang dengan nilai benchmarking.

Rumus :

ICj = Ij – IB                   j = 1,2,,,,n

ECj = Ej – EB j = 1,2,,,,,n

dimana,

ICj : titik koordinat faktor internal dari j perusahaan

I j : nilai rata-rata bobot faktor internal

IB : nilai benchmarking dari penilaian internal.

ECj : titik  koordinat faktor eksternal dari j perusahaan

E j : nailai rata-rata bobot faktor eksternal

EB : nilai benchmarking dari penilaian eksternal.

-1 ≤ IC ≤ +1                            -1 ≤ ECj ≤ +1

Nilai akhir akan menjadi nilai koordinat dari pelabuhan yang telah dibandingkan dalam matriks analisis SWOT. Nilai koordinat akan berada dalam -1~ 1. Pelabuhan akan memiliki kekuatan dan peluang yang kuat ketika nilai koordinat lebih besar dari nilai benchmarking, tetapi pelabuhan relatif lemah dan menghadapi ancaman ketika nilai koordinatnya lebih kecil dari nilai benchmarking.

Langkah 6 : Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT

[caption id="attachment_369843" align="aligncenter" width="498" caption="Kuadran SWOT (dok:juansyah.wordpress.com)"]

142442335789815708
142442335789815708
[/caption]

Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.



Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah diversifikasi strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.



Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubah strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.



Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

Mencermati analisis SWOT ini, penulis merasa bahwa analisis ini bisa menjadi referensi bagi para pelaku-pelaku bisnis .

Referensi

Analisis SWOT Karya Hisyam

Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis karya Freddy Rangkuti

Manajemen Kepelabuhanan karya D.A Lasse

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun