Mohon tunggu...
Heri Wahyudi
Heri Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - http://kompasiana.com/heriwahyudi2732

Jernih air dalam telaga, Sejuk air banyak ikannya. Sopan santun harus dijaga, Itulah tanda akhlak yang mulia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibu, Sekolah Pertamaku

21 November 2020   13:33 Diperbarui: 21 November 2020   13:33 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ibu, Sekolah Pertamaku

Pada hari kelahiranku, walaupun aku baru berumur beberapa bulan, yang jika dilihat orang umur segitu mana mungkin bisa paham yang diajarkan oleh ibunya, tetapi ibu adalah guru pertamaku yang mengajariku bagaimana caranya membalikkan badan, bagaimana caranya duduk, bagaimana caranya berjalan menggunakan kaki yang masih mungil, bagaimana caranya berbicara, belajar mengenal huruf dan angka walaupun aku masih belum tahu apa yang dimaksudkan oleh ibuku, tetapi ibu akan tetap terus dan terus bersabar mengajariku hari demi hari waktu demi waktu sampai pada saatnya aku tahu dan bisa memahaminya.

Ibu adalah Super Hero yang aku miliki, guru pertamaku yang terbaik mengajariku berbagai macam hal yang belum aku ketahui, mengajariku berdo'a sebelum makan dan minum, mengajariku membaca menulis, berhitung dan menggambar. Ibuku selalu memikirkan kesehatanku walaupun terkadang ibuku selalu mengabaikan kesehatan dirinya sendiri demi kesehatan diriku tanpa mengenal rasa lelah.

Sebelum aku tidur ibu selalu bernyanyi dan sholawat dengan merdunya sampai aku akhirnya tertidur, terkadang aku tertidur ketika sedang menonton televisi di ruangan, ibu selalu membawaku ke tempat tidur. Dan ibu membuat kamarku bersih sehingga tidak ada serangga yang mengganggu tidurku.

Sampailah aku berusia beberapa tahun, ibu menyekolahkan diriku dengan ilmu yang telah diajarkan oleh ibu dari aku sejak kecil. Sungguh ia ibu adalah guru pertamaku yang terbaik dari yang terbaik yang mengajariku tanpa mengenal rasa lelah. Dan selalu menjaga kesehatan diriku.

Tidak hanya di situ, ibu selalu duduk di sampingku menemaniku belajar di sekolah agar aku tidak merasa malu pada saat masuk sekolah pertama kali, dan bisa memberiku semangat untuk belajar. Setelah pulang dari sekolah ibu selalu mengajakku untuk mengulangi kembali pelajaran dan membantu mengerjakan PR yang di berikan ibu guru disekolah. ibu selalu membantuku sepanjang hari supaya agar diriku pintar tentang pendidikan.

Ibu selalu mengajarkan akhlak dan tingkah laku yang baik kepada diriku seperti sopan terhadap orang tua yang lebih tua dari kita, tidak nakal ketika sedang berada di suatu kegiatan, ibu selalu menjaga ketika sedang berada di keramaian sehingga diriku tidak tersesat. ibu tidak hanya

Ibu merupakan guru pertama yang di miliki semua orang termasuk ibuku  yang terlibat langsung dengan belajar mengajar membagikan ilmu pendidikan kepada mereka walaupun tidak seperti guru sekolah pada umumnya. ibu adalah sosok guru penyabar yang luar biasa mempelajari anak-anaknya tentang pendidikan dari sejak kecil. Dan bahkan ibu adalah guru yang sangat penting pada saat ini, karena banyak sekolah yang di liburkan diakibatkan oleh virus corona atau Covid-19. ibu sangat berperan penting dalam melanjutkan proses belajar mengajar anak-anaknya di rumah sebagai pengganti guru di sekolah.

Ibu selalu memberi pengajaran tentang kehidupan pada saat pergi ke kebun dan ke sawah, ibu selalu mengajari bagaimana caranya mengenal suara-suara burung dan sebagainya. ibu mengajari bagaimana caranya bercocok tanam dengan baik, mengajari cara panen dengan baik dan mengajari cara memancing ikan di sungai serta juga mengajari caranya berenang. sungguh ibu adalah guru yang terbaik yang aku punya. ibu selalu mengajari berbagai macam pengajaran yang mungkin guru di sekolah tidak di ajarkan di sana.

sunggguh ibu adalah guru yang kaya dengan ilmu pendidikan dan bahkan ilmu tentang agama. Sesungguhnya ibu adalah sang malaikat yang nyata.

Sekian dari saya tentang Ibu, Sekolah Pertamaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun