Mohon tunggu...
Heri Sudarsono
Heri Sudarsono Mohon Tunggu... -

Sebagai pengajar, penulis, pembaca, peneliti dan pengamat masalah-masalah yang dianggap perlu diamati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam dan Poligami

3 September 2014   21:56 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:42 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Rasulullah saw pada suatu waktu beliau monogami, waktu lain poligami dan waktu lain melarang poligami" kata ustad itu
"Maksud ustad" kata santri itu
"Rasulullah saw monogami dengan ibunda kita, Khotijah dari umur 25 th sampai Khotijah meninggal dunia. Kemudian, setelah Khotijah meninggal dunia ketika Rasulullah berumur 50 tahun. Rasulullah mulai poligami dengan beberapa wanita yang memiliki berbagai status, seperti puteri-puteri sahabat (Aisyah putri Abu Bakar dan Hafsah putri Umar bin Khatab), mantan istri tentara muslim yg sahid di medan perang dan puteri dari pemimpin suku-suku Arab sekitar Madinah, seperti Juwairiyah (Bani al Musthaliq) dan Safiyya (Bani Nadir). Tujuan poligami adalah alasan meningkatkan hubungan persaudaraan, mempererat antar suku (politik), alasan meningkat kesejahteraan mantan istri tentara dan memberi contoh pada pengikutnya" kata ustad itu
"Lalu mengapa Rasulullah saw melarang Fatimah di madu Ali bin Abi Thalib" kata santri itu
"Rasulullah saw sebagai orang tua memahami akan kesedihan Fatimah yang akan dimadu oleh Ali. Maka Rasulullah mengatakan kalau Fatimah bagian dari diriku, apa yang meragukan dirinya meragukan diriku, dan apa yang menyakiti hatinya menyakiti hatiku, aku sangat kwatir kalau-kalau hal itu mengganggu pikirannya (jamia al ushul, juz XI 162, no hadis 9026) oleh karena itu Rasul menolak poligami Ali" kata ustad itu
"Jadi tidak selama Rasulullah saw menganjurkan dan atau melarang poligami" kata santri itu
"Tergantung sebabnya (asbabul wurud) mengapa Rasulullah saw melakukan demikian. Artinya Islam dalam menyelesaikan masalah mempertimbangkan banyak hal karena Islam rahmat bagi manusia dan semesta" kata ustad itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun