Di mana-mana di dunia ini para murid cenderung patuh pada gurunya dan tak
berani keluar dari jalur yang sudah dibentuk. Tetapi suatu ketika akan muncul
seorang murid yang memandang dari luar "circle" yang berani melawan dan tidak
larut dengan kawan-kawannya.
Ia bisa saja dimusuhi dan dianggap "pembangkang" yang
harus disingkirkan, tetapi sesungguhnya ia hanyalah
seorang change maker belaka.
Tahukah Anda bagaimana sebagian besar ilmu pengetahuan dikembangkan?
Benar ilmu pengetahuan berjalan di atas landasannya sendiri yang disebut metodologi.
Jika ditemui seseorang yang berani tampil dengan gagasan brilian yang berbeda dari para
pendahulunya. Umumnya mereka cepat sekali mengurungkan niatnya.
Para penguji "pedalaman" punya tradisi pemikiran yang sudah dibentuk dari
literatur ke literatur dan para penerus harus tunduk pada peta yang sudah dibentuk.
Maka setiap orang baru dibabtis setelah memberi tambahan satu jalan seta-pak di
samping atau di depan jalan-jalan setapak lain yang sudah lebih dulu ada.
Dengan cara berpikir yang demikian sulit bagi kita melahirkan pemikir-pemikir besar.
Siapa yang keluar siap-siap diterkam dan gagal di tengah jalan.
Manusia cenderung menjadi statusquo dan terlalu mempercayai jalan-jalan yang telah dibuat oleh para pendahulunya tanpa banyak bertanya.
“ dosen selalu benar dan mahasiswa selalu salah” ini lah filosofi yang terjadi dalam kampus-kampus kita selama ini. Kita hanya belajar untuk menyerap informasi yang ada seperti sebuah gelas yang terus diisi air ampai tumpah-tumpah, hingga terciptanya robot yang pintar yang hanya memiliki ide-ide lembam, walaupun sepintar-pintarnya bahkan secangih-canggihnya robot-robot dia masih terus mememerlukan remot untuk bergerak sesuai keinginan penciptanya.
“Untuk generasi baru indonesia terus berkaryalah, ciptakan perubahan,
dan terus berpikir merdeka.”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI