Heri adalah seorang pemuda pecandu game online yang begitu asyik dengan hobi barunya. Setiap malam, ia akan membuka laptopnya, mengenakan headset, dan menyusup ke dalam dunia game online yang penuh petualangan dan strategi. Namun, ada satu hal yang selalu melekat dalam kehidupan Heri: ia selalu bermain bersama seorang pemain misterius bernama "Phizhang." Mereka berdua belum pernah bertemu di dunia nyata, dan Phizhang hanya dikenal sebagai pemain yang sangat andal.
Suatu malam, Heri duduk di kamar gelapnya, terjebak dalam pertempuran sengit bersama Phizhang. Mereka berdua sedang berjuang mati-matian untuk memenangkan pertandingan saat tiba-tiba Heri merasakan kehadiran yang aneh. Sesaat, ia merasakan hawa dingin yang mencekam merambat di seluruh tubuhnya. Ia menoleh ke layar komputernya, dan mata Heri melebar ketika ia melihat nama "Phizhang" yang terpampang di sana.
Heri memutuskan untuk mengabaikan perasaan aneh tersebut dan fokus pada permainan. Namun, sesuatu terasa tidak beres. Chat yang biasanya asyik dan ramah dari Phizhang, berubah menjadi pesan yang mencekam dan menakutkan. Phizhang mulai berbicara tentang hal-hal yang tak masuk akal, seperti kenangan masa kecil Heri yang hanya ia dan keluarganya yang tahu.
Heri merasa semakin tidak nyaman dan mulai mencoba mengenali Phizhang. Dia mencoba mengingat apakah pernah berbicara tentang masa kecilnya dengan pemain ini sebelumnya. Tetapi tak ada ingatan tentang hal tersebut. Heri mulai curiga dan ingin menghentikan percakapan ini, tapi begitu ia mengetikkan pesan tersebut, layar komputernya berkedip dan Phizhang mengirim balasan yang membuat bulu kuduknya merinding.
Tiba-tiba, seolah-olah ada tangan tak kasat mata yang meraih pundak Heri dari belakang, membuatnya melompat dari kursinya. Heri melihat ke belakang, dan mata merah yang aneh terlihat dalam kegelapan. Sosok yang tak terlihat itu mulai berbicara dengan suara bergema, menyebut nama Heri dan menuntut sesuatu yang mengerikan.
Kepada Heri yang penuh ketakutan, sosok itu mengatakan, "Kau telah lupa akan aku, Heri. Aku adalah temanmu yang sudah lama pergi. Sekarang, aku telah kembali untuk menagih hutang yang telah kau tinggalkan."
Heri tidak bisa bergerak, matanya terpaku pada sosok itu, dan dia merasa terhimpit dalam kengerian. Sosok itu semakin mendekat dan berbisik di telinga Heri, "Kau pikir bermain game ini akan memisahkan kita selamanya? Kau salah, Heri. Sekarang, aku akan selalu bersamamu."
Lalu, dengan cepat, sosok itu menghilang, meninggalkan Heri dalam keadaan gemetar dan ketakutan. Heri segera mematikan komputernya dan mencoba mengumpulkan nyawanya. Dia tidak pernah membicarakan pengalaman itu kepada siapapun, tetapi kisah mengerikan ini akan selalu menghantuinya dalam tidur malamnya, mengingatkannya bahwa kadang-kadang, keterikatan antara dunia maya dan nyata bisa menjadi sangat menakutkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H