Pemimpin sejatinya mengayomi yang dipimpin. Pemimpin seharusnya perkataannya membuat yang dipimpin merasakan aman. Lalu pemimpin seperti apa yang kata-katanya mengandung ancaman hanya dikarenakan sang pemimpin takut tidak dipilih kembali menjadi pemimpin. Sungguh, betapa tidak bijaksananya pemimpin seperti ini. Keinginannya untuk dipilih sampai mengeluarkan kata-kata ancaman, menyiratkan kegilaannya akan kekuasaan dan tentu saja jika terpilih dengan kekuasaannya akan bisa berbuat lebih dari mengancam. Inikah karakter pemimpin yang oleh seorang penyanyi terkenal begitu gigihnya dibela bahkan hingga mengangkat isu kebencian terhadap Suku Agama dan Ras tertentu ?
Terkait ancam mengancam, isu terakhir Gubernur Fauzi Bowo ( Calon Incumbent ) mengancam warga Betawi, jika tidak kompak memilih Pasangan Foke-Nara di Pilkada, makan akan dicabut KTPnya. Meskipun setengah bercanda, perkataan ini tetap menyiratkan nada serius karena dilakukan pada saat pidato dan suasana menjelang Pilkada. Ini merupakan sebuah kepanikan yang dalam bahasa gaulnya "Panik Tingkat Dewa". Kepanikan yang memuncak akan membuat orang hilang akal dan keseimbangan. Dia akan bisa berbuat apa saja, apalagi hanya mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.
Lebih lengkapnya silahkan kunjungi link sumbernya di sini :
http://metro.news.viva.co.id/news/read/350262-foke---warga-dki-tak-kompak--saya-cabut-ktpnya
Demikian juga dengan pasangan Fauzi , Nahrawi Ramli pun dalam pidatonya di depan masyarakat betawi setali tiga uang. Mereka seperti kompak, sama-sama kalap dan tak siap menghadapi kemungkinan kalah dalam pilkada. Maka seperti tidak masuk akal, pernyataan dan kalimat yang tidak semestinya keluar dari seorang Jendral bernama Nahrawi Ramli yang merupakan calon wakil Gubernur. Nahrawi dalam pidatonya sempat mengatakan "Jika ada warga Betawi yang tidak memilihnya dan memilih Foke sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, maka silahkan keluar dari Betawi ". Beginikah kalimat "indah" dan "menyejukkan" seorang calong Gubernur yang akan menjadi Bapak dari warga Jakarta ?
Lebih lengkapnya silahkan kunjungi link sumbernya di sini :
Di balik kejadian-kejadian seperti ini, kita patut bersyukur. Tuhan menunjukkan kualitas sebuah pilihan, sebelum pilihan itu membuat menyesal pemilihnya di kemudian hari.
#Jakarta, 12 September 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H