Jika kita hendak membeli barang, apakah itu barang elektronik, furniture , rumah, mobil atau pun membeli buku , dan lain-lain tentu terlebih dahulu kita akan melihat kondisi dan spesifikasi dari barang tersebut. Jika pengetahuan kita terhadap barang yang dibeli sangat sedikit, tentu kemungkinan akan salah memilih cukup besar. Bisa jadi di awal kita terpesona atas penampilan barang yang hendak kita beli. Bisa karena warnanya yang menarik, atau promosi penjualannya yang sangat gencar, sehingga seringkali kita lupa menanyakan spesifikasi dan kekuatan dari barang yang hendak dibeli, dan cukup puas dengan penglihatan sesaat. Apa yang akan terjadi ? Bisa jadi pembeli akan dikecewakan, karena barang yang dibeli ternyata baru nampak buruknya saat sudah pakai sehari-hari. Tak seperti saat awal-awal barang tersebut diiklankan.
Penulis pikir, perumpamaan ini tak jauh beda dengan memilih seorang pemimpin. Seorang pemimpin pun sering dijual oleh tim suksesnya dengan bahasa-bahasa yang mengesankan bahwa kandidat yang diusungnya sangat hebat. Juga dalam berbusana pun sangat diperhatikan sedetail mungkin untuk dapat mengangkat citra di depan calon pemilihnya. Calon pemilih kadang dibuat bingung, semua calon nampak hebat. Dari busananya seolah yang nampak hanya kegagahan dan kehebatan calon pemimpin. Terlebih lagi sebagian besar masyarakat kita tak peduli dengan isi dan kapasitas calon pemimpin yang akan dipilihnya. Masyarakat kita lebih banyak mendapatkan masukan-masukan dan gambaran sekilas tentang sosok yang akan ikut menentukan nasib para rakyat di kemudian hari setelah terpilih.
Melihat realitas sebagian besar perilaku pemilih seperti ini, maka rasanya "kalau boleh pesimis ", tentu kita akan pesimis melihat kualitas pemimpin seperti apa yang akan dihasilkan dengan sistem pemilihan dan masa pemilih yang mayoritas belum tersentuh edukasi, atau pengetahuan tentang prestasi apa saja dari calon Gubernur. Bahkan banyak yang memiliki hak pilih, namun bersikap menjadi golongan putih ( golput ) sebagai protes terhadap tiadanya calon yang menurutnya menjanjikan.
Dan untuk itu, penulis akan mencoba menampilkan data prestasi-prestasi calon Gubernur DKI-1 yang akan bertarung pada tanggal 11 Juli 2012 nanti. Meskipun sedikit mudah-mudahan bisa menjadi bahan referensi agar para pembaca mendapatkan gambaran seberapa jauh kemampuan dan kapasitas calon untuk menjadikan DKI Jakarta lebih baik dan berbagai permasalahannya bisa diurai dan dipecahkan.
Untuk itu urutan ulasan prestasi mereka saya coba susun berdasarkan urutan abjad agar terasa adil bagi semua kandidat dan para calon pemilih maupun pembaca artikel ini. Sebagai urutan pertama adalah Bpk. Alex Noerdin, beliau saat ini masih menjabat Gubernur Sulawesi Selatan.
1. Alex Noerdien
Prestasi Alex Noerdin yang saya paparkan di sini adalah prestasi beliau sewaktu menjabat bupati di Kabupaten Musi Banyuasin.
- Menggerakkan wajib belajar 15 tahun.http://www.tempo.co/read/news/2007/07/06/058103268/Musi-Banyuasin-Berlakukan-Wajib-Belajar-15-Tahun-Gratis
- Mempelopori Musi Banyuasin sebagai kabupaten pertama yang menyediakan jaminan kesehatan menyeluruh kepada rakyat tahun 2002.
- Link berikut ini mengutip pengakuan langsung dari pihak Jamsostek. http://www.jamsostek.co.id/content/news.php?id=755
- Meningkat APBD menjadi 1,6 triliun melalui royalti minyak dan gas pada saat Kabupate Blora (sama-sama kota minyak) cuma 800 miliar. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/07/18/22519/APBD-Musi-Banyuasin-Rp-16-Triliun-Blora-Hanya-Rp-800-Miliar-
- Siapa bilang rakyat Musi Banyuasin homogen? Banyak kok orang Batak beragama Kristen yang relokasi.
Sedang prestasinya sewaktu menjabat sebagai gubernur Sumatera Selatan adalah :
- Penerapkan program pendidikan dan sekolah gratis
- Mengembangkan Jakabaring menjadi pusat olahraga dengan penambahan sejumlah venue
- Sukses menyelenggarakan SEA Games XXVI
2. Faisal Basri
Untuk Prestasi, Faisal Basri adalah seorang Ekonom Nasional yangsuaranya cukup didengar. Sayangnya itu belum mampu mensejahterakanrakyat Indonesia.
Belum ada prestasi yang diraih oleh Faisal Basri karena belum pernahmemegang jabatan publik. Ada pun pikiran-pikirannya sebagai ekonommungkin bisa kita baca apakah memihak rakyat atau tidak:
Sumber : http://cybercityindonesia.com/forums/topic/399/calon-gubernur-dki-jakarta-perio?mobile=1
3. Fauzi Bowo
Berdasarkan Berita Daerah - Jabodetabek, segudang prestasi ditorehkan Fauzi Bowo selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi Jakarta. Untuk tahun ini, Pemprov DKI menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 6,8 persen atau lebih tinggi dibanding pencapaian tahun 2011 sebesar 6,7 persen. ( Sumber : Sumber : http://beritadaerah.com/news/getContent/60719 )
Untuk Fauzi Bowo, penulis masih mencari beberapa sumber informasi tambahan untuk melengkapi daftar prestasi beliau. Jika ada temuan dari teman-teman kompasioner bisa ditambahkan agar dapat penulis lengkapi data prestasi beliau yang konon kabarnya sangat banyak. Atau mungkin jika ada yang memiliki Rangkuman Buku Prestasi beliau boleh juga dishare di sini.
4. Hendardji
Untuk cagub Hendardji, sampai saat ini penulis belum menemukan referensi prestasi-prestasi beliau. Hanya sebagai pembeda dari yang lain, Hendardji mempunyai fokus perhatian terhadap masalah penanganan sampah dan keamanan.
5. Hidayat Nur Wahid
Berikut adalah catatan yang ditulis oleh staf media DR. Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR periode 2004-2009). Ada beberapa rekaman yang dishare disini tentang apa yang pernah dilakukan oleh seorang Hidayat Nur Wahid selama memegang amanah sebagai Ketua MPR RI.
- HNW mensosialisasikan Indonesia sebagai negara mayoritas muslim yang menjalankan demokrasi. Ini mendapat apresiasi dari dubes2 negara asing untuk Indonesia yang bertemu langsung ke Hidayat Nur Wahid.
- HNW merupakan sosok pimpinan MPR yang konsisten menjalankam ketentuan UUD.
- HNW menyerahkan “angpau” pernikahannya dengan dr Diana Abbas Thalib, kepada KPK
- HNW menolak pemberian laptop bagi anggota dewan seharga Rp. 21 Juta
- HNW menolak cincin kenangan anggota DPR seharga total Rp. 5 Miliar
- HNW masih menyempatkan melakukan kunjungan kerja sebagai anggota Dewan di Dapil Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
- HNW masih terus ikut rapat paripurna sebagai anggota DPR RI
- Mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden SBY 15 Agustus 2009
- Mengenai anggaran Ketua MPR, perjalanan dinas dihitung berdasarkan hari kerja dan tidak termasuk hari perjalanan.
- Laporan keuangan MPR dinilai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
- Melahirkan hari konstitusi dengan SK Presiden No. 18/ 2008
- HNW melakukan program penghematan anggaran sebesar Rp. 59,7 milyar.
- Memprakarsai dan mempopulerkan Sosialisasi UUD 1945 melalui Cerdas Cermat Nasional pada tingkat SMU, mulai dilaksanakan sejak tahun 2008.
sumber : http://hidayatnurwahid.com/2012/03/27/secuil-prestasi-hidayat-nur-wahid-saat-menjabat-ketua-mpr/
6. Joko Widodo
Berikut adalah prestasi yang pernah diraih Jokowi :
Penghargaan Personal :
- 10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo
- Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award
- Bung Hatta Anticorruption Award (2010)
- Charta Politica Award (2011)
- Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)
Kota Solo di Masa Kepemimpinan Jokowi: