Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memelihara Asa

4 Maret 2015   04:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku tak ingin memandang asa berjatuhan
disepak burung gagak yang tinggi mengangkasa
biar saja mereka merasa memiliki langit
nanti kan datang hujan dan petir yang terpaksa mengusir

biar saja ombak bergemuruh memecah batu karang
sebab riuh rendah dalam fana dunia adalah keniscayaan
diamkan saja hati berendam dalam sunyi dan telanjang
sepanjang dzikir berdetak mengikut urat nadi yang berdesir

asa tetaplah harus dibentangkan
cinta tetaplah harus dipancangkan meninggi bintang
ikhlas tetaplah jadi ruh yang membingkai
setiap gerak dan desah nafas
agar tali tak putus hingga dada berhenti berhembus

ya, asa adalah tanda hidup
mari persembahkan sebagai bukti kehambaan

Jakarta, 3 Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun