Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

LHI: Tragedi Tenggelamnya Seorang Ustad

11 Desember 2013   12:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13867409021991739725

sungguh.. tak pernah terbayangkan di masa dahulu bahkan terbersit sekalipun di benakku menyaksikan seorang ustad yang terhormat akan menghabiskan hidupnya selama 16 tahun di terali besi *

bukan soal penjara atau rasa sakit yang mengganjal di hati tapi tentang sosok ustad yang seharusnya menjadi guru kehidupan harus terjatuh dalam kubangan hitam karena ambisi bukan tentang tema pembelaan kebenaran dan keadilan seperti kisah-kisah para nabi yang penuh onak dan duri bahkan terbunuh untuk sebuah perjuangan suci

*

yang kuingat tentang sosok seorang ustad adalah manusia penuh kesederhanaan, sopan santun dan rendah hati jauh dari hiruk pikuk kemewahan dan hedonisme kehidupan yang sewaktu-waktu menggelincirkan diri pun tak ada kepentingan pribadi kecuali kepentingan membimbing umat menuju jalan kebenaran menyelamatkan dari jalan sesat

*

kini beberapa ustad semakin ‘giat’ mendekati kekuasaan berharap menggarami lautan lantas menutup telinga dari nasehat kemaslahatan karena merasa paling benar di jalan Tuhan nyatanya? Mereka tak tahan dan tercebur dalam pusaran ombak lalu tenggelam seperti sang ustad yang tertipu oleh ‘daging sapi’ dan kemilaunya perempuan mabuk dalam mimpi tentang kejayaan dan yang lebih memalukan menjadikan agama sebagai tunggangan

*

kini kuberharapbanyak ustad kembali bermesraan dengan para ulama bersama menyelamatkan umat yang kehilangan teladan hidup bukan dengan para penguasa yang di pikirannya hanya kapan berkuasa dan melanggengkan kekuasaannya yang kebelet menggapai mimpi hingga lupa jalannya

*

kembalilah ustad...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun