Alawy, bukan kematian benar yang membuat ayahmu histeris bukan kematian benar yang membuat orang-orang miris bukan kematian benar yang membuat berita musibahmu terdengar mengiris hati dan nurani yang telah lama terkikis Alawy, mengapa masih selalu berulang Alawy Alawy di negeri ini tumbang oleh sebab musabab yang tak layak menjadi alasan kepergianmu Alawy adalah korban ketidaktegasan sikap Alawy adalah korban ketidakjelasan hukum Alawy adalah korban generasi yang kehilangan panutan Alawy, bocah polos yang mungkin tak mengerti apa yang sedang terjadi dengan dunia pendidikan saat ini dunia pendidikan yang hanya diukur dengan angka-angka dunia pendidikan yang tak lagi peduli bahwa manusia tidaklah sekedar keranjang otak penampung teori-teori dunia pendidikan yang tak lagi peduli bahwa hati manusia adalah bagian dari kemanusiaan yang saat ini nyaris tak terjamah oleh kurikulum yang kaku dan kering yang dikemas dalam komoditas perdagangan Alawy, bocah lima belas tahun yang dipaksa berhenti bermimpi oleh sebuah sistem yang tak terurus atau sengaja tak diurus ? karena kesibukan proyek dan tender pejabat berwenang negeri ini Alawy, semoga kepergianmu mampu mengetuk pintu hati mampu memanggil mereka untuk menghentikan kekejaman seperti yang telah engkau alami agar tak ada lagi Alawy Alawy berikutnya Selamat jalan, Alawy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H