ilustrasi :Â yud1.csui04.net
kubaca teori tentang ini
tentang itu
lalu aku merasa
telah menjadi ini
menjadi itu
kudengarkan dengan seksama
petuah kiai, motivator ulung dan para arif bijak
hidup adalah bla bla bla
jadilah pribadi yang bla bla bla
sepulangnya, diri ini merasa tlah bermetamorfosa
seindah kata-kata mereka
nyatanya
hidup bukanlah kumpulan kata-kata
yang mengendap di kepala tapi miskin realita
idealisme yang indah
mutiara hikmah yang menggugah
tiada berguna jika berhenti di pikiran dan mulut yang membuncah
karena ilmu semestinya meresap dan menyatu
dalam tubuh dan hatiÂ
bermuara pada perilaku
yang bisa dirasakan dan disentuh oleh sesama
karena berilmu
tak cukup berhenti di majelis atau ruang-ruang seminar
ia mesti dibawa turun dari menara gading
dan dipikul dengan rasa sakit dan susah payah
jatuh dan bangun dengan gagah
sampai beratus-ratus atau ribuan kali bahkan hingga tulang patah
lalu di depan cermin kutatap bayanganku
sekilas kuingat potongan iklan niaga tahun 90an dahulu
"ah, teori... " sosok bayanganku seolah nyinyir padakuÂ
yah, hidup memang tak seindah kata-kata Mario Teguh
sukses tak semudah nasehat ustadz Yusuf Mansur
pribadi yang efektif tak cukup sekedar menamatkan Seven Habbit Steven Covey
karena di dunia nyata, kalimat hanyalah angin
ia butuh sentuhan dan tindakan sebagai buahnya
yang bisa dirasakan oleh panca indera
lalu aku pulang,
menghitung jejak-jejak langkah kemarin
Jakarta, 27 Nov 2015
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H