Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bergabungnya PAN, Lawan yang Menjadi Kawan

3 September 2015   15:47 Diperbarui: 3 September 2015   16:22 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergabungnya PAN dibawah kepemimpinan Zulkifli Hasan dengan koalisi Pemerintah semakin membenarkan bahwa tak ada kawan dan lawan abadi dalam politik. Apa yang digagas oleh KMP untuk menjadikan koalisi yang solid gagal dipertahankan dalam masa yang belum genap 1 tahun. Kesolidan dalam sebuah koalisi selalu terkait dengan keuntungan. Ketika bertahan dalam koalisi yang cenderung stagnan dan lebih banyak bersikap menyerang kubu pemerintah, ada semacam kegelisahan di sebagian tubuh PAN bahwa ia harus mengevaluasi ulang posisinya. Maka meskipun sudah berkawan kurang lebih 10 bulan sebagai koalisi oposisi akhirnya runtuh juga pertahanan PAN, meskipun bisa jadi keputusannya berseberangan dengan Amin Rais yang menjadi Majelis Pertimbangan PAN. Begitulah Politik, kawan bisa menjadi lawan dan lawan bisa menjadi kawan. 

Apakah bergabungnya ke PAN akan semakin memperkuat posisi pemerintah? Tentu saja secara politis ya, karena jumlah DPR koalisi pemerintah ( KIH ) setelah masuknya PAN akan semakin kuat karena melebihi jumlah DPR dari KMP. Namun jika pertimbangan PAN hanyalah ingin mendapat jatah kursi menteri saja tentu koalisi semacam ini menjadi rapuh dan tak ada bedanya dengan koalisi di KMP. Sah-sah saja niat koalisi menjadikan kadernya mendapat jatah menteri, namun hendaknya itu tidak dijadikan tujuan. Karena tujuan yang lebih utama adalah ikut membatu memberikan solusi agar pemerintah bisa mengatasi problem-problem bangsa ini. Jabatan hanyalah dampak dan tak lebih sebagai sebuah alat atau jalan dari sebuah cita-cita besar.

Kita akan melihat ke depan, ketulusan PAN bergabung dengan pemerintah untuk memperbaiki negara ini akan bisa dilihat dari sepak terjangnya semenjak bergabung. Dan apakah ini juga akan diikuti oleh sikap pak Amin Rais sebagai sesepuh PAN dengan berkurangnya sikap beliau yang lebih banyak memberikan penilaian miring dan kadang 'provokatif' di media? Kita tunggu saja yang akan lewat berikut ini.

#Jakarta, 3 September 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun