Biasanya motif kecurangan penjual adalah mencari untung. Misalnya mengurangi timbangan, mencampur dengan bahan-bahan murah meskipun berbahaya, dll. Lalu kalau sekarang ada beras plastik beredar yang katanya dibuat secara rekayasa dengan mencampurkan bahan-bahan seperti kentang, ubi dan plastik apakah ini memiliki motif ekonomi juga? Apakah dengan mencampurkan plastik biaya produksi menjadi lebih murah?
Rasanya tidak demikian, apalagi campurannya adalah ubi dan kentang. Kentang sekilonya saja berapa? Pendek kata bahan-bahannya kalau toh murah tentu marginnya sangat tipis atau justru malah merugi. Siapa pedagang yang mau merugi?
Atau pemerintah melalui Bulog yang perlu dikambinghitamkan? Mungkin lebih baik menunggu hasil penyelidikan pihak-pihak yang terkait apa yang sebenarnya terjadi. Paling tidak bisa diprediksi motif pelakunya apa jika memang bukan motif mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Yakinlah, kepalsuan dan kejahatan lambat laun akan terkuak. Mudah-mudahan dalam waktu cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H