Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kealpaan

21 Desember 2012   08:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mendapati diri membeku
dalam kealpaan dan dunia haru biru
yang selalu terburu-buru menuntut-Mu

lidah kelu
tertatih-tatih mengeja nama-Mu
serasa tak pernah sampai, hingga Kau jatuh bangunkan aku
sampai lupa waktu

di sini, setiap kali mengetuk pintu
masih bersyukur tak hilang inginku
menghampiri yang tak pernah bosan menerima gelisahku
sampai kumalu, seolah mempermainkan-Mu

namun, selalu ada harap bila dekat-Mu
wahai, yang tak pernah menutup pintu
untuk seberapapun kekhilafan meski sebesar gunung Merbabu
jadikan akhir perjalananku
berada dalam dekapan-Mu

#Jakarta, 21 Des 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun