Mohon tunggu...
Heri Purnomo
Heri Purnomo Mohon Tunggu... Administrasi - nothing

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akankah Kartu Truf Itu Dimainkan?

15 Juni 2012   07:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:57 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyimak perkembangan politik akhir-akhir ini sungguh membuat banyak orang penasaran. Bagaimana tidak penasaran, jika seorang presiden dengan kalimat yang lebih lugas dari biasanya meminta seorang ketua Umum Partai Politik yang dulu mengantarkannya menjadi Presiden untuk mundur dari jabatan Ketua Umum. Memang tidak langsung mengatakan Ketua Umum, tapi yang terlibat korupsi dan tidak sejalan dengan garis politik partai maka demi kelangsungan hidup partai ke depan orang-orang tersebut harus mundur.

"Komitmen saya tetap, garis politik saya tetap, yaitu kita harus menjalankan politik yang cerdas, yang bersih dan santun. Garis politik ini juga yang saya gunakan untuk menjalankan negara. Garis politik seperti ini pula yang harus dijalankan Demokrat. Bagi kader Demokrat yang tidak bersedia melakukan seperti yang saya minta, daripada memalukan ke depannya, lebih baik mundur," kata SBY ( sumber : detik.com )

Namun, melihat gelagat Presiden selama ini banyak kalangan meragukan ketegasan Presiden SBY untuk bertindak lebih jauh seperti memecat Ketua Umum Anas Urbaningrum. Banyak analisa bahwa saat ini kartu truf dipegang erat-erat oleh Anas, dan jika keadaan semakin memojokkan bukan tidak mungkin kartu truf itu akan dimainkan. Lalu apa yang terjadi ? Tentu sebuah perubahan atau bahkan peristiwa politik besar akan terjadi di negeri ini. Sebuah pertaruhan yang sangat besar, tapi bisa saja itu terjadi jika masing-masih sudah menghadapi jalan buntu. Politik tijitibeh ( mati siji mati kabeh, mati satu mati semua ) tak mustahil akan diambil oleh politikus-politikus yang saat ini sedang disorot karena kasus-kasus besar. Tidak hanya ikan-ikan kecil dan sedang saja yang akan hangus, namun ikan kakapnya pun bisa terjerat dan terkapar.

Publik tentu berdebar-debar, akankah dan kapankah kartu truf yang tentu sangat sakti dan akan menjadi senjata pamungkas itu akan dimainkan ?  Kita lihat saja pertunjukan angkara murka dan keserakahan ini kan berakhir seperti apa. Semoga endingnya  tak lagi-lagi menyengsarakan rakyat yang sudah sekian lama sengsara.

Semoga.

**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun