Mohon tunggu...
Heri Pratama
Heri Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Semester Akhir

ngobrolin apa aja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Asteroid Apophis Jadi Ancaman di Tahun 2029! Apa Langkah NASA Saat Ini?

6 Maret 2024   09:30 Diperbarui: 6 Maret 2024   09:34 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/an-artists-rendering-of-a-space-ship-approaching-a-planet-SYRNx7SLHCkInput sumber gambar

Kalian pernah dengar tentang asteroid Apophis? Asteroid ini bukanlah sekadar benda angkasa biasa, bentuknya yang mirip bintang rockstar telah menciptakan kehebohan di kalangan para astronom. Beberapa ilmuwan bahkan menyatakan kemungkinan 2,7% bahwa Apophis akan bertabrakan dengan bumi pada Jum’at, 13 April 2029. Seram, bukan?

Tapi tak perlu panik, karena National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah mengambil langkah serius untuk mengamankan kita dari ancaman ini. Mereka telah memantau dan merencanakan upaya agar Apophis tidak akan berdampak pada bumi. Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut? Simak terus yaa..

Bicara soal Apophis, asteroid ini merupakan benda angkasa besar yang telah ada sejak miliaran tahun lalu dan ditemukan pada tahun 2004 oleh observatorium Nasional Kitt Peak di dekat Tuscon, Arizona. Menurut Andi Pangerang, peneliti dari Pusat Penelitian Sains Antariksa LAPAN, Apophis termasuk dalam kategori asteroid yang berpotensi membahayakan (Potentially Hazardous Object, PHA).

Nama "Apophis" pun diambil dari makhluk abadi dalam mitologi Mesir yang dianggap membawa kegelapan dan kehancuran abadi. Dengan lebar sekitar 340 meter, asteroid ini bahkan diperkirakan lebih besar dari bangunan-bangunan ikonik seperti Empire State dan Menara Eiffel. Benar-benar besar, bukan?

Ancaman Apophis terhadap bumi memang bukan main-main. Perubahan lintasan asteroid ini disebabkan oleh pengaruh gravitasi planet Jupiter yang besar, dan fenomena tersebut dapat dimodifikasi oleh efek Yarkovsky, yakni gaya dorongan kecil yang dihasilkan oleh radiasi matahari. Semua ini bisa mempengaruhi kemungkinan Apophis menabrak bumi di tahun 2029 mendatang.

Untungnya, NASA telah menyiapkan rencana untuk menghadapi ancaman ini. Mereka telah meluncurkan pesawat antariksa OSIRIS-REx pada tahun 2016, yang sebelumnya digunakan untuk mengumpulkan sampel dari asteroid lain yang bernama Bennu. Kini berganti nama menjadi OSIRIS-APEX, pesawat ini beralih tugas untuk mengejar Apophis. Ketika saatnya tiba, pesawat ini akan mendarat di Apophis selama 18 bulan untuk mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur penyusun asteroid tersebut.

Tentu saja, perjalanan OSIRIS-APEX tidak akan mudah. Apophis memiliki kerak permukaan yang tebal dan terjal, menyebabkan pesawat ini harus menghabiskan waktu sekitar 1,5 tahun untuk memetakan dan mencoba mendeteksi perubahan bentuk asteroid tersebut. Semua hasil penelitian ini akan digunakan untuk merancang rencana yang lebih baik demi melindungi bumi dari ancaman asteroid.

Dan tak berhenti di situ, NASA juga memiliki rencana untuk meluncurkan pesawat-pesawat kecil pada tahun 2025 mendatang, yang akan membantu dalam mengembangkan taktik dan melakukan perlindungan yang efektif terhadap serangan Apophis dan asteroid lain.

Dengan langkah-langkah ini, NASA dan lembaga antariksa lainnya telah melakukan pemantauan intensif terhadap Apophis, menggunakan kesempatan ini untuk menguji dan meningkatkan strategi pertahanan planet. Mereka tidak hanya melacak jalur asteroid, tetapi juga menganalisis komposisinya, dan mengembangkan metode potensial untuk menanggulangi ancaman di masa yang akan datang. Bagaimana menurutmu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun