Bandar Lampung (01/08), Wabah COVID-19 berdampak terhadap kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) khususnya Mahasiswa Universitas Diponegoro, akibat wabah ini KKN kali ini memiliki sistem yang berbeda dengan KKN reguler biasanya. Kali ini mahasiswa melakukan kegiatan KKN di kampung halamannya masing-masing. Dengan segala keterbatasan akibat COVID-19 mahasiswa diharapkan tetap melakukan KKN dengan semaksimal mungkin.
Berkaitan dengan hal ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memiliki ide dalam menciptakan sebuah alat Automatic Handsanitizer Machine (AHM) sehingga tidak perlu menyentuhnya. Mahasiswa KKN UNDIP mengembangkan sebuah alat dengan menggunakan sensor halangan yang membaca keberadaan tangan yang berada di depan alat.
Awal mula munculnya ide pembuatan Automatic Handsanitizer Machine (AHM) ini yaitu pada saat melakukan observasi lapangan dan melihat di berbagai tempat umum seperti tempat ibadah di sekitar wilayah Kelurahan Perumnas Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung yang masih menggunakan alat handsanitizer konvensional atau yang biasa, padahal tempat-tempat umum biasanya lebih sering dikunjungi oleh pendatang-pendatang baru dari luar wilayah tersebut dan ada kemungkinan sebagai pembawa (carrier) dari COVID-19.
Pada akhirnya mahasiswa UNDIP berinisiatif untuk mengembangkan alat handsanitizer otomatis ini sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian terhadap masyarakat dan jamaah pengguna tempat ibadah di wilayah sekitar Perumnas Way Kandis. Pengembangan alat ini bertujuan agar dapat memutus rantai penyebaran COVID-19 yang terus mewabah ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI