Sosialisasi Moderasi Beragama Meningkatkan Kompetensi Guru PAI Kota Bandar Lampung yang Profesional

Sosialisasi Moderasi Beragama Meningkatkan Kompetensi Guru PAI di Kota Bandar Lampung yang Profesional

Herimirhan,S.Ag., M.Pd

Sosialisasi moderasi beragama merupakan upaya penting dalam meningkatkan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) di Kota Bandar Lampung, Sabtu, 29/06/2024  agar dapat menjadi tenaga pendidik yang profesional. Dalam konteks ini, sosialisasi moderasi beragama memiliki peran yang signifikan dalam membentuk pemahaman yang seimbang dan inklusif terhadap ajaran agama Islam.

Kabid Papki Kementerian Agama Propinsi Lampung, Karwito, menyampaikan mandat dari Dirjen kementerian agama Pusat prihal Moderasi Beragama,di lingkungan Guru Pendidikan Agama Islam. Peningkatan Kompetensi Guru, Peningkatan Profesional Guru, Kurikulum PAI, Membangun Budaya Sekolah Agama. Satu Data untuk Semua Kebijakan, Re-brending Guru Agama. 

doc pribadi dpd agpaii kota balam

Di kempatan yang sama, hadir juga Pojawas PAI Kota bandar lampung, Asmaroni dan Pengawas PAI Kota Bandar Lampung Hj. Rohilah, Ketua DPW AGPAII Propinsi Lampung. Hajarman.  Pokjawas PAI memberikan penguatan (empowerment) kepada peserta yang hadir hendaknya guru Pendidikan agama Islam mampu menanamkan sikap disiplin, tanggung jawab, memiliki nilai karakter, Kompetensi dan Literasi. Beliau juga menyampaikan agar melaksanakan Pentas PAI sebagai media pengembangan bakat dan minat siswa." imbuh Pokjawas.

doc pribadi dpd agpaii kota balam

Moderasi beragama menekankan pentingnya sikap tengah dan toleransi antar umat beragama. Guru Pendidikan Agama Islam yang terampil dalam menerapkan prinsip ini akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dari latar belakang agama yang beragam dapat merasa diterima dan dihargai. Hal ini akan berdampak positif pada perkembangan karakter dan keterampilan sosial siswa.

Sosialisasi moderasi beragama juga memberikan kesempatan bagi guru agama Islam untuk memperluas wawasan keagamaan. Dengan pemahaman yang lebih luas, guru akan mampu menyampaikan materi agama Islam dengan konteks yang lebih komprehensif dan relevan. Hal ini akan mendukung terbentuknya pemahaman agama yang sesuai dengan realitas sosial dan kultural siswa, sehingga memperkuat relevansi pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.