Seluruh dunia perhotelan sekarang ini merasakan dampak dari virus corona ini, tidak ada tamu yang mau bermalam di hotel karena merasa cemas dan takut untuk di tulari oleh virus ini dan semuanya orang pada saat ini memilih untuk "stay at home".Â
Sehingga ada penurunan "significant income"Â dan merumahkan beberapa karyawan demi keselamatan dan kesehatan bersama, serta patuh pada aturan pemerintah yang di buat untuk menahan laju penyebaran virus corona ini.
Sebagai contohnya, di hotel yang saya tempati untuk part-time job "Steenhof Suites" dimasa study saya di Belanda sekarang ini mengalami penurunan pengunjung yang sangat drastis selama 2 bulan berturut-turut, bahkan sejumlah kamar sudah di tutup dan segala aliran listrik, air dan heater sudah di off kan, untuk mengurangi mengurangi biaya beban pemakaian dan maintenancenya.Â
Kami yang bekerja di sana telah di liburkan sampai batas waktu yang akan di tentukan oleh pemiliknya. Hotel yang terletak di tengah kota Leiden ini, hanya sekitar 12 menit dari kota Den Haag dengan menggunakan kereta, sangat di minati oleh travelers dari berbagai negara, khususnya dari Amerika, Jerman, Inggris, Perancis, Denmark, Belgia, Italia, Spanyol dan dari Belanda sendiri.Â
Mayoritas pengunjungnya sangat tertarik dengan keadaan kota Leiden yang sangat bersejarah, banyak bangunan yang sudah tua dan memiliki historical story yang sangat menarik, banyaknya museum yang menampung berbagai karya tulis dan tangan dari berbagai negara, restoran & snackbars yang menjajahkan makanan khas Belanda sendiri, seperti ice cream & fried potatoe (atau di kenal dengan sebutan "patatje").
Dimasa musim panas sebelumnya, hotel ini sangat full oleh para pelancong, sehingga meraka harus memesan kamar jauh hari sebelumnya. Rata-rata kamar yang ada di hotel ini sangat bervariasi mulai dari harga,luas dan bentuknya.Â
Inilah yang membuat tempat ini sangat ramai dan di perebutkan para wisatawan untuk bermalam dan menikmati keindahan kota Leiden. Walaupun harganya tidak relatif murah, tapi kenyamanan dan service yang di berikan sangat memuaskan, sehingga wajar saja kalau hotel ini sangat ramai di kunjungi oleh para wisatawan. Bahkan tempat ini mendapatkan poin 9.5 dari Booking.com and Tripadvisor selama 2 tahun berturut-turut.
Kebetulan pemiliknya seorang wanita muda Belanda yang masih berusia 28 tahun, Sherlin de boer namanya, dia telah mengubah bangunan tua menjadi sebuah hotel yang bernuansa klasik dan elegant.Â
Awalnya dia bekerja di sebuah company setelah lulus kuliah di bidang manajemen, tapi dia memilih keluar dan memulai bisnis perhotelan ini karena pengalamannya yang suka travelling dan minatnya juga pada bisnis.Â
Disaat sekarang ini, dia hanya membuka 6 kamar saja, dan mengkhususkan para pengunjungnya hanya dari wilayah Belanda, untuk menghindari penyebaran virus corona dari negara lain.Â
Selain itu, dia juga menerapkan dan mengutamakan  "safety first" untuk para pengunjung yang ingin bermalam di tempat ini dengan menyediakan segala handsanitizer di kamar, dan contact person of hospital or emergency calling. Dia membuka layanan nginap di hotel ini, hanya untuk biaya maintenance dan pajak, yang mana dia harus bayar setiap bulannya.Â