Mohon tunggu...
heri latief
heri latief Mohon Tunggu... -

penyair

Selanjutnya

Tutup

Politik

Skenario Salju

20 Desember 2010   22:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

seorang teman di fb bilang arti salju itu salah jurusan. sebenarnya kita lagi ada di jurusan anti kemapanan, tapi kayaknya perhatian dialihkan ke arah bolamania. yagapapalah, dihibur oleh kemenangan di lapangan bola, lagian kita perlu semangat yang merakyat, perlu musuh bersama.

o gitu ya? baru tau. sekarang ini kita gak punya musuh bersama. lain waktu dulu itu, 12 tahun yang lalu, pecahnya sang telor busuk, lalu bersatunya semua kekuatan rakyat. demi cita cita keadilan sosial buat semua bangsa indonesia. rakyat menuntut keadilan hukum akibat dari dari penderitaan trauma sejarah.

12 tahun yang lalu harapan ditanam dalam sanubari orang yang percaya pada demokrasi. hasilnya hari ni adalah kembalinya karakter kekuasaan yang tak memihak pada rakyat.

seorang teman fb bilang skenario dari lingkaran satu istana adalah mempertahankan kekuasaan selama-lamanya, jika perlu bikin saja kerajaan yang seolah olah republik, uangnya toh berlimpahan, siapa yang gak ngiler dimanjakan kemewahan jabatan dalam birokrasi yang rawan korupsi. mesin birokrasinya orba dengan gampang dirubah sesuai kebutuhan penguasa, siapapun dia namanya.

begitulah ceritanya, masih banyak lagi kejanggalan yang terjadi di pemerintahan saat ini, tapi tak ada yang bisa merubah keadaan, semua orang sibuk mempertahankan posisinya, lalu persatuan tak punya basis musuh bersama, yang ada sekarang hanya histeria rebutan lahan demi masa depan. penguasa mempergunakan siotuasi dengan licin dan dingin seperti salju membeku, tapi bisa terpeleset kau nanti.

Amsterdam, 19/12/2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun