Dia adalah perempuan dengan segala kelengkapan dan gairah
berjalan sendiri menyusuri jejak leluhurnya
yang kian samar terhapus sebuah era
Dia perempuan yang tidak kenal kata lelah
walau telah habis peluh, bahkan berujung resah
keyakinannya terlalu kuat untuk terhempas dan goyah
Dia perempuan dengan sedikit kata
nostalgia imajiner membuatnya menyusuri relung kota
tempat ia pernah melarung rasa takut dan lupa
Dia, perempuan. Sekeras apapun lakunya, tetaplah perempuan
sosok yang selalu diidamkan oleh ibunya sebagai peredam
juga kehalusan tutur dan pengagung lelaki dalam diam
Sendiri, perempuan ini masih terus mencari
simbol yang tergerus renyahnya mimpi
identitas yang terabaikan namun seolah kembali
Â
***
Imlek, 28 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H