Dalam perspektif TGB, pancasila itu bukan hanya lahir dari olah fikir foauding fathers bukan hanya dari otak bung karno dan bung hatta, sultan syahrir, Muhammad yamin, supomo, dan semua para founding fathers,Â
Tetapi pancasila itu jg hasil dari olah rasa dan olah hati dari para pendiri bangsa, bahkan pancasila dalam keyakinan TGB  juga lahir dari bimbingan ilahi, dari tuhan yang maha kuasa, sehingga dengan segala  macam keragaman yg tumbuh, namun para founding fathers kita berhasil menemukan Titik Titik temu itulah yang mempersatukan kita di indonesia, kita bisa lihat mulai dari sila pertama hingga sila kelima.
Sila pertama ketuhanan yg maha esa, menegasan bahwa semua kerja kita dibumi ini haruslah diterangi dengan cahaya sang pencipta karna kita semua akan kembali kepada al haliq, kepada yang menciptakan kita dengan membawa pertanggung jawaban individual maupun kloktif kita.Â
Sila kedua kemanusian yg adil dan beradap, menunjukkan komitmen kita sebagai bangsa pengakuan bahwa kemanusian itu adalah sesuatu yg intrinsik, kemulian pada manusia itu diberikan oleh sang pencipta maka perwujudannya, hak asasi manusia dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara, tidak boleh dirampas dengan dalih dan alasan apapun.
Sila ketiga pesatuan indonesia, Sila ke empat kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, kalauÂ
sila ke empat ini kita laksanakan maka akan nyaman lah kita dalam satu bangsa, semua keputusan berdasarkan kesepahaman dan Sepengetahuan kita sebagai anak bangsa, selaras dengan Surah al imran ayat 159. Dan bermusyawarahlah kalian dalam menyelesaikan urusan urusan kalian.Â
Sila ke lima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia,ini juga  penegasan bahawa pada akhirnya semua yg kita kerjakan di bumi allah ini adalah untuk kebaikan kita bersama kalau indonesia punya kekayaan maka kekayaan itu harus untuk rakyat indonesia, tugas dari pemirintah dan sipapun kita dalam rentang amanah yang ada pada kita sebagai anak bangsa harus terwujud atau mewujudkan cita itu, kita ikut bersama untuk mewujudkan kesejahtraan yang merata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H