> "Shalat adalah tiang agama, siapa yang mendirikannya maka dia telah mendirikan agama, dan siapa yang merusaknya maka dia telah merusak agama." (HR. al-Tabrani)
  Dengan demikian, hikmah Mi'raj yang menyertakan perintah shalat menunjukkan betapa pentingnya hubungan vertikal antara manusia dengan Allah, yang terjalin melalui ibadah yang istiqamah dan penuh penghayatan.
3. Pentingnya Ketaatan dan Ketabahan dalam Menghadapi Ujian.
  Isra' Mi'raj terjadi setelah Nabi Muhammad SAW melalui periode yang sangat berat, yaitu tahun kesedihan (Am al-Huzni), di mana beliau kehilangan dua sosok penting dalam hidupnya, yaitu istri beliau, Siti Khadijah, dan pamannya, Abu Talib. Perjalanan Mi'raj menjadi simbol ketabahan Nabi dalam menghadapi ujian dan sebagai pelajaran bagi umat Islam bahwa kesulitan dan cobaan hidup bisa dihadapi dengan keteguhan iman dan tawakal kepada Allah SWT.
  Dalam Al-Quran Allah Berfirman:
  > "Sesungguhnya setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 6)
 Â
  Hal ini mengajarkan kita bahwa setiap ujian yang kita hadapi memiliki makna dan hikmah tertentu, dan Allah selalu memberikan jalan keluar setelah kesulitan.
4. Menguatkan Kedudukan Nabi Muhammad SAW di Mata Umat Islam.
  Mi'raj juga mengandung makna pentingnya kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah yang paling utama. Perjalanan beliau ke langit menunjukkan bahwa beliau adalah hamba yang dipilih dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Nabi Muhammad SAW diberikan kesempatan untuk bertemu dengan para nabi terdahulu, seperti Nabi Adam, Nabi Isa & Nabi Yahya, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa & Nabi Ibrahim yang juga memperlihatkan penghormatan kepada beliau. Ini menjadi simbol dari kesempurnaan akhlak Nabi Muhammad dan kedudukannya sebagai pemimpin umat.