Judul tulisan ini terinpirasi dari kalam abah guru saya, Abah. H. Aris ketika kami silaturahmi ke cilegon banten. Karena saya tertarik dengan pembahasaannya yang menurut saya sangat logis dan mengandung pesan hikmah yang bisa di praktekan di kehidupan nyata, saya coba mengembangkan dengan kaca mata filsafat barat maupun timur dengan pendekatan holistik agar pesan dalam setiap tulisan yang ingin saya utarakan ini bisa tersampaikan kepada para pembaca atau para pencari hakikat kebenaran & kedamaian dalam menjalani kehidupan.Ā
Salam hormat dan takdzim saya kepada abah, semoga senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam membimbing kami, agar bisa lepas dari segala kebodohan dan kemelekatan duniawi sehingga kami bisa menjadi manusia yang bermanfaat, bermakna untuk sesamaĀ selamat dan bahagia di dunia & akhirat.
" Hidup ini, dalam banyak hal, dapat dipahami sebagai rangkaian transaksi dan kenangan. Dua elemen ini, meskipun tampak berbeda, sebenarnya saling terkait dan membentuk jalinan yang mendalam dalam perjalanan manusia "
1. Kehidupan Sebagai Transaksi (Ā Mencari Keseimbangan di Dunia yang Terbatas )
Transaksi, dalam pengertian yang lebih luas, bukan hanya soal tukar-menukar barang atau jasa, tetapi lebih kepada interaksi yang kita lakukan dengan dunia sekitar. Setiap hari kita terlibat dalam berbagai bentuk transaksi baik dengan sesama, alam, atau bahkan dengan diri sendiri. Ada yang bersifat material, seperti bekerja untuk mendapatkan penghasilan, dan ada juga yang bersifat emosional, seperti saling memberi perhatian dan kasih sayang.
Filsafat Barat, dari Plato hingga Kant, sering kali membicarakan kehidupan manusia sebagai serangkaian hubungan yang membutuhkan keseimbangan. Dalam pandangan Aristotelian tentang eudaimonia atau kebahagiaan, hidup yang baik adalah hidup yang penuh dengan hubungan-hubungan yang sehat, adil, dan bermakna. Semua transaksi ini baik yang bersifat materi maupun spiritual adalah cara kita membentuk dunia kita, membuat makna, dan mencari harmoni. Namun, dalam proses ini, kita sering terjebak dalam siklus keserakahan, ketidakpuasan, dan pencarian yang tak pernah berhenti.
Namun, di sinilah keindahan dari filosofi ini muncul: setiap transaksi, baik besar maupun kecil, memiliki nilai. Bahkan transaksi yang terasa sederhana, seperti senyum kepada seseorang atau kata-kata lembut pada diri sendiri, adalah cara kita membangun makna dalam dunia yang fana ini. Ini adalah pencarian untuk saling memahami dan memberi, di mana kita sebagai manusia terus-menerus berusaha untuk menemukan keseimbangan antara memberi dan menerima, antara kekurangan dan kelimpahan.
2. Kehidupan adalah Kenangan ( Jejak Waktu yang Abadi )
Sementara transaksi membawa kita maju ke depan, kenangan mengikat kita pada masa lalu. Kenangan bukan sekadar potongan waktu yang telah lewat, melainkan sesuatu yang membentuk identitas kita. Dalam filsafat Timur, khususnya dalam tradisi Buddhisme, segala sesuatu dilihat sebagai bentuk transien, sebuah fenomena yang lahir, berkembang, dan akhirnya lenyap. Dalam ajaran ini, kenangan bisa menjadi sumber penderitaan jika kita terikat padanya, berpegang pada nostalgia atau penyesalan yang tak kunjung usai.
Namun, dalam pandangan yang lebih holistik, kenangan juga merupakan bagian penting dari perjalanan hidup. Dalam tradisi Stoicisme yang dianut oleh para filsuf Barat seperti Marcus Aurelius dan Epictetus, kita diajarkan untuk menerima kenyataan bahwa masa lalu adalah bagian dari takdir kita, dan kita tidak bisa mengubahnya. Kenangan adalah cermin dari siapa kita hari ini pahit atau manis, ia tetap menjadi bagian dari diri kita yang tak bisa diabaikan.
Kita sering lupa bahwa kenangan bukan hanya tentang nostalgia, melainkan tentang pelajaran yang dibawa oleh pengalaman. Kenangan mengajarkan kita tentang nilai waktu, tentang pentingnya mengasihi saat ini, dan tentang betapa fragilnya kehidupan ini. Apa yang kita lakukan hari ini, apa yang kita alami, akan menjadi kenangan di masa depan dan kita takkan tahu kenangan mana yang akan meninggalkan jejak terpenting dalam hidup kita.
Sinergi Transaksi dan Kenangan adalah Menghargai Kehidupan dalam Kedalaman