Di kala malam menyelimuti dunia Â
Dalam gelapnya yang damai, sunyi menggema.
Seperti angin lembut yang membelai raga Â
Menuntun jiwa yang hilang, tersesat dalam dilema.
Kesunyian berbicara dalam bahasa yang tak terdengar.
Menghimpun segala resah, meluruhkan segala gemuruh.
Dalam heningnya, jiwa dan raga belajar sabar. Â Merangkai kembali kepingan yang pecah, mengurai rindu yang utuh.
Pikiran yang liar meronta dalam kebisuan Â
Mencari makna dalam bayangan malam yang teduh.
Namun di balik kesunyian, ada kebersatuan Â
Jiwa menemukan tempatnya, di kala pikiran tak lagi angkuh.
Malam dan kesunyian menjadi sahabat sejati Â
Menyatukan yang terpisah, mendamaikan yang bergolak.
Dalam kegelapan, kita temukan cahaya abadi Â
Jiwa kembali pulih, tenang, tak lagi berontak.
Di bawah langit malam yang penuh bintang Â
Kesunyian membawa kita pada kedalaman Â
Menyatukan jiwa yang terpisah, menghapus semua dinding.
Malam dan kesunyian, adalah tempat jiwa dan pikiran bersandingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H