Mohon tunggu...
Heri Hermawan
Heri Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Hobby : Ngopi sambil Baca-baca buku, kadang suka motoran, kadang blusukan ke kebon naik Gunung, biasa iseng² jadi kang photo dan Tour Guide. Minat Bacaan : Filsafat, Fiksi, Self improvment, Baca Quote Para Filsuf dan Sufi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Ibu

23 April 2024   16:30 Diperbarui: 23 April 2024   16:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Heri Hermawan.

Doa ibu, helaian syahdu yang mengalun,
Menyemai harapan di tengah badai dan cobaan,
Tiada kata yang mampu menyifatkan kekuatan,
Yang terpancar dari doa tulusnya nan mengalir tak henti.

Di antara luka dan kelelahan yang merayap,
Doa ibu mengembalikan semangat yang pudar,
Alasan untuk tetap bertahan, meski segalanya terasa runtuh,
Sebab doa ibu adalah anugerah yang tak ternilai harganya.

Ketika hati terasa rapuh dan ragu melangkah,
Doa ibu adalah cahaya yang menuntun di kegelapan,
Menyirami jiwa dengan kelembutan dan kasih sayang,
Mengukir kisah keajaiban yang tiada taranya.

Doa ibu, doa yang merajut mimpi dan realita,
Memberi kekuatan untuk melangkah maju,
Di tengah liku hidup yang penuh tantangan,
Doa ibu adalah alasan yang menerangi jalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun