Mohon tunggu...
Heri J
Heri J Mohon Tunggu... -

Masyarakat biasa, pemerhati berita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Awas! Ada Calon Capres Bodong Penebar Kebencian

9 Mei 2014   23:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sampai detik ini saya yakin sebagian besar pembaca masih teringat akan ucapan salah seorang "calon" capres  yang mengumbar kata-kata kebencian. Masih ingatkan ANDA akan kalimat yang dilontarkan yaitu " Jakarta Dipimpin oleh Pemimpin Pembohong". Meski tidak menyebut nama, tapi tujuan jelas siapa yang dimaksud dalam kalimat tersebut. Maklum, karena bukan orang Jakarta,, maka dia bisa "Ngomong" seenaknya.  Perlu ditelaah saja bila kalimat itu benar,, tentunya, si "Partai" Pendukung yang menjdikan pemimpin Jakarta ini tidak akan menang di DKI.  Kalo benar bohong, maka rakyat DKI pasti tidak akan pilih partai itu lagi.  NAh yang menjadi pertanyaan "Maksud KAta Pembohong yang dilontarkan Capres ini, jelas berbeda dengan realita di lapangan.  Artinya Si Calaon Capres ini telah "Membohongi" warga Jakarta dengan mefitnah pemimpin yang telah di Pilih oleh warga Jakarta Sendiri.

Akhirnya, saya berkesimpulan bahwa Calon Capres ini adalah orang Stres yang sakit hati karena apa yang diharapkan tidak kunjung kesampean juga. Hasratnya jadi capres sangat kuat,, tapi respon koalisi yg isuusngnys juga sangat lambat terbentuk, malah bikin partai lain "babak belur".  Jadi satu telunjuk dia menuduh bohong ternyata 4 jari telunjuk mengarah sendiri dan menyatakan dia lah yang lebih pembohong.

Dan sudah sebuah keniscayaan, jika pemimpin partainya  tukan bohong, maka akan di ikkuti oleh para pembantunya, ada ketum, waketum dan juga elite yang lain , untuk sama2 menjadi pembohong dan pemfitnah besar.  Presiden yang sekrang berkuasa juga mengkritisi sepek terjeng si calon capres ini. Menurut presiden skrg, adalah salah besar jika konsep nasionalisasi diwujudkan sepenuhnya dan juga kembali ke UUD 1945.  Bohong besar jika nasionlisai yang dilakukan akan membawa kebaikan, malah akan meporak porandakan kondisi yang ada skrg ini. Jelas misi dan visi yang harus di tentang jauh.  Yang pengalaman jadi presiden saja sudah tahu,,. Jadi kalo dia koar2 mau nasionalisasi dengan alasan mensejahterakan rakyat adalah bohong belaka.  Super bohong,,, dan sekali lagi,,,para elitenya ngeles,, di kritik presiden skrg.  Makanya kalo ngomong dipikir,,,,,,bos,, he, he.

Propagandamu tidak akan mampu mempengaruhi pilihan rakyat yang sudah mantap.. Apapun dan bagaimanapun yang kamu dan tim kamu lakukan tidak akan bisa membawamu memimpin negeri ini. Kami pastikan itu. !!!

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun