Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian. (Masuk Dalam Peringkat #50 Besar dari 4.718.154 Kompasianer Tahun 2023)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Satuan Tugas Anti Rasuah (4): Bara Mulai Membesar

11 Desember 2024   11:35 Diperbarui: 11 Desember 2024   16:48 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diilhami oleh Kisah Nyata sebagai Penyidik KPK : Satuan Tugas Anti Rasuah (4)

" Pengungkapan skandal korupsi, psikis saat transisi regulasi, di-mix dengan haru biru sisi manusiawi penyidik yang juga butuh akan cinta. "

Episode : 

" Bara Mulai Membesar "

Pada saat bersamaan, di depan Kantor Lembaga Anti Rasuah, di Jakarta ratusan orang dari beberapa elemen masyarakat turun ke jalan. Mereka menyuarakan penolakan rencana perubahan pada undang-undang terkait Lembaga Anti Rasuah. Mereka, menyuarakan Lembaga Anti Rasuah agar diperkuat, bukan malah sebaliknya.

Dalam unjuk rasa yang dijaga oleh polisi tersebut, membentangkan alat peraga seperti spanduk dan simbol-simbol kelompok mereka. Demo kali ini, terlihat ada beberapa kelompok yang menyatu untuk satu tujuan yang sama.

" Jangan sampai undang-undang yang baru, justru melucuti kewenangan lembaga ini. Justru seharusnya diperkuat dengan kewenangan-kewenangan baru, sehingga korupsi bisa diberangus dari negeri ini. "

Begitu suara menggelegar melalui sound system. Sang orator berdiri di atas mobil pick-up. Para pendukungnya meneriakkan yel-yel dan pekik semangat dengan tangan mengepal.

" Korupsi sudah merambah di semua sektor di negeri ini. Bila undang-undang yang akan disahkan DPR dan Pemerintah melemahkan kewenangan Lembaga ini, mau jadi apa nanti Indonesia? Untuk menjadi pesta para tikus-tikus berdasi? " Begitu retorika yang dilantangkan.

" Jangan kendor wahai anak bangsa. Kita di sini, membela Indonesia untuk lebih baik ke depannya. "

Begitu masih dengan suara lantang. Kali ini, yang menambahi adalah sosok perempuan. Pada kepalanya terikat kain bertulis " Save Lembaga Anti Rasuah."

"Semua yang hadir di sini, apakah setuju adanya penggantian undang-undang anti rasuah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun