Diilhami oleh Kisah Nyata sebagai Penyidik KPK : Satuan Tugas Anti Rasuah (4)
" Pengungkapan skandal korupsi, psikis saat transisi regulasi, di-mix dengan haru biru sisi manusiawi penyidik yang juga butuh akan cinta. "
Episode :Â
" Bara Mulai Membesar "
Pada saat bersamaan, di depan Kantor Lembaga Anti Rasuah, di Jakarta ratusan orang dari beberapa elemen masyarakat turun ke jalan. Mereka menyuarakan penolakan rencana perubahan pada undang-undang terkait Lembaga Anti Rasuah. Mereka, menyuarakan Lembaga Anti Rasuah agar diperkuat, bukan malah sebaliknya.
Dalam unjuk rasa yang dijaga oleh polisi tersebut, membentangkan alat peraga seperti spanduk dan simbol-simbol kelompok mereka. Demo kali ini, terlihat ada beberapa kelompok yang menyatu untuk satu tujuan yang sama.
" Jangan sampai undang-undang yang baru, justru melucuti kewenangan lembaga ini. Justru seharusnya diperkuat dengan kewenangan-kewenangan baru, sehingga korupsi bisa diberangus dari negeri ini. "
Begitu suara menggelegar melalui sound system. Sang orator berdiri di atas mobil pick-up. Para pendukungnya meneriakkan yel-yel dan pekik semangat dengan tangan mengepal.
" Korupsi sudah merambah di semua sektor di negeri ini. Bila undang-undang yang akan disahkan DPR dan Pemerintah melemahkan kewenangan Lembaga ini, mau jadi apa nanti Indonesia? Untuk menjadi pesta para tikus-tikus berdasi? " Begitu retorika yang dilantangkan.
" Jangan kendor wahai anak bangsa. Kita di sini, membela Indonesia untuk lebih baik ke depannya. "
Begitu masih dengan suara lantang. Kali ini, yang menambahi adalah sosok perempuan. Pada kepalanya terikat kain bertulis "Â Save Lembaga Anti Rasuah."