"Wah Bapak ketinggalan info ini, teman-teman Bapak sudah biasa. Pak Dokter Jo itu sering, oplosan Mie ayam dengan sio may lengkap, bukan hanya bulatan sio may-nya saja. Dicampur juga bumbu kacangnya."
Dokter Jo yang dimaksud pemilik warung dokter Johannes, salah satu dokter yang bertugas di klinik KPK. Pada jam-jam istirahat dokter bertubuh tinggi besar tersebut dipastikan ada di warung langganannya tersebut, bersama dengan pegawai KPK lainnya.
Saya tertarik dengan tawaran tersebut. Sambil menunggu, saya bayangkan bagaimana rasanya menu baru tersebut. Saya sebut saja menu Miecamsi, Mie Campur Siomay-ala Warung KPK. Sekitar tujuh menit saya menunggu.
Begitu pesanan sudah terhidang, beserta kripik sio may dalam piring yang terpisah, menebar bau sedap dan khas dari daun bawang yang dicincang dan sudah ditabur. Saya ambil sedikit sambil dan saya aduk. Eit, saya memang tidak biaya pakai saos.
Setelah diaduk-aduk hingga rata, saya ambil dengan sendok Miecamsi tersebut. Hemmm, seger dan nikmat. Bumbu kacangnya yang berpadu dengan kuah mie ayam, menghasilkan sensasi rasa tersendiri. Jadilah suapan kedua, ketiga, keempat dsnya, hingga tahu-tahu semangkok Miecamsi tersebut sudah habis.
Melihat satu mangkok sudah saya lahap, adik Kodir bertanya: "Gimana Pak?"
"Wah, menu oplosan yang enak, bisa diulang ini, lebih-lebih bila sio may nya lengkap dengan telur, rebusan pare, kol dan tahu. Bisa lebih mantap."
"Banyak pak yang minta dibuatkan."
"Ya, ya, ya, percaya. Yang penting perut juga jadi kenyang. Alhamdulillah," ujar saya. Setelah beberapa helaan nafas, saya bertanya: "Berapa ini?" Pemilik warung menjawab: "Enam belas ribu rupiah Pak."
Begitulah. Menu Miecamsi, Mie Ayam Campur Siomay. Mungkin ada juga yang pernah mencobanya, bila belum, tanpa harus datang ke warung adik Kodir tersebut, bisa oplos sendiri. Beli mie ayam satu mangkok dan langsung dicampur dengan sio may lengkap. Siapa tahu, menu oplosan ini bisa menjadi kuliner tersendiri dan bisa dibuatkan outletnya. Rasanya nikmat dan nendang kok. Peluang bisnis bukan?
Â