Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismillah, Menulis Seputar Hukum dan Korupsi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menggaet Pemilih Pemula? Ini Siasat Jitunya!

28 Oktober 2023   04:00 Diperbarui: 31 Oktober 2023   06:58 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi magnet pemikat pemilih muda di pemilu 2024. Sumber; KOMPAS/SUPRIYANTO

Ada banyak masalah yang mulai pemilih pemula ini ikuti: isu perubahan iklim, kesehatan mental, energi, lapangan kerja, kesehatan, korupsi, dan demokratisasi. Apakah para paslon sudah siap mengupas isu-isu tersebut? Demikian pengantar Kompasiana yang saya baca Kamis, 26 Oktober 2023. Setelah saya renungkan, saya elaborasikan sebagai berikut.

Untuk mengawalinya disajikan data yang dikutip cnnindonesia.com bahwa  dari Jumlah pemilih pemula di Pemilu 2024 nanti tergolong tinggi. Kategori pemilih pemula umumnya berusia belasan hingga 20-an tahun. Pemilih usia 17 hingga 30 tahun sebanyak 63.953.031 orang atau 31,23 persen, sementara pemilih usia 31 hingga 40 tahun sebanyak 42.398.719 orang atau 20,70 persen. Maka suara mereka sudah hampir 52 persen jika digabungkan. Lalu pemilih berusia di bawah 17 tahun karena sudah menikah 0,003 persen atau 6.697 pemilih. Sementara pemilih dengan usia 40 tahun ke atas berjumlah 98.448.775 orang atau 48,07 persen.

Berdasarkan data tersebut, menjadi penting bagi Tim Sukses masing-masing kontestan Pemilu 2024 untuk menjaring suara dari kalangan pemilih pemula. Mereka yang kritis terhadap situasi dan kondisi bangsa, tidak ingin sekedar menggunakan hak pilihnya. Bisa dipastikan, karena banyak isu nasional yang perlu mendapat penyelesaian demi terwujudnya cita-cita bangsa, maka pada isu tertentu sangat berpotensi mendapat perhatian dan minat bagi pemilih pemula.

Sebagaimana jiwa anak muda, tentu cenderung untuk terpengaruh atas materi yang menarik bagi dirinya atau kelompok-nya. Pengaruh atas sebuah isu, berkaca pada kenyataan dan harapan-harapan yang ingin terwujud, sehingga bisa memberikan kesempatan mereka untuk ikut berkiprah pada pembangunan nasional. Maka sangat wajar, kelompok pemilih pemula inimempunyai standar harapan yang tinggi dalam menyikapi isu-isu tadi.

Memang tidak seragam, ada pemilih pemula yang condong pada masalah perubahan iklim, masalah energi yang terbarukan, kesehatan ataupun masalah korupsi ataupun yang lainnya.

Foto Kompas.com
Foto Kompas.com

Yang menjadi permasalahan di sini adalah, bagaimana Tim Sukses bisa mengambil hati para pemilih muda tadi? Ini cara jitunya :

Pertama, Tim Sukses harus tepat dalam milih juru kampanyenya. Bila salah menempatkan orang, menjadi tidak efektif. Tentu yang relevan dalam konteks menjaring pemili pemilu, jurus menggunakan "teman sebaya" menjadi lebih efektif. Teman sebaya ini bukan dalam arti sesungguhnya, namun lebih pada jiwa dan semangat yang bisa mengimbangi dengan irama pemilih pemilu. Misalnya kemasan materi, cara penyampaian, metode yang digunakan, meski disampaikan oleh juru kampanye yang tidak muda usainya, namun dengan "gaya teman sebaya" tadi, isu yang disampaikan bisa mudah diterima.

Kedua, Penguasaan materi yang disampaikan sesuai dengan fakta. Jangan memanipulasi anak muda. Jangan underestimate, pemilih pemula sebagai "pihak" yang "kurang makan asam garam", sehingga seolah materi lebih dalam format satu arah. Metode dua arah, diskusi, sharing, lebih efektif. 

Dalam konteks isu korupsi misalnya, Tim Sukses atau juru kampanye yang berada dalam partai yang secara fakta ada kader yang terlibat korupsi, jangan ngotot seolah anti korupsi, menutup-nutupi, mencari kambing hitam, sehingga justru memunculkan kesan manipulasi fakta yang ada, dijamin tidak akan memperoleh simpati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun