Foto Kompas.Com
Istri acapkali menunjukan sikap perhatian yang luar biasa perhatian sama suaminya. Ini sebuah kewajaran dan memang seharusnya seperti itu. Perhatian yang bagaimana yang diharapkan oleh suami?
Bisa jadi, hal yang sepele dilakukan oleh Sang Istri ketika pagi hari, menyediakan air putih hangat untuk suaminya. Hanya air putih, yang rasanya tawar, sama sekali taka da rasanya. Tidak terlalu panas, juga tidak dingin. Tadi, mengambil air dari dispenser, tuang dalam gelas dan menghangkatkan di atas kompor gas. Tidak lebih dari lima menit.
" Ini air putihnya Suamiku. "
" Terima kasih. "
Selanjutnya, Sang Suami meneruskan membaca buku. Sang Istri berlalu dari tempat itu dan sebentar kemudian sudah muncul kembali dengan mambawa rebusan ubi kayu.
" Ini untuk isi perut Suamiku, biar tidak bergejolak perutnya. "
Begitu rutin diucapkan Sang Istri pada Sang Suami. Perempuan itu sudah tahu, bahwa pagi hari, dipastikan Sang Suami akan mencari makanan sekedarnya, untuk mengisi perut agar tidak kosong. Sang Suami memang ada keluhan bila perut terlalu lama tidak kemasukan makanan, akan tidak nyaman. Riwayat sakit memang asam lambung.
" Sebentar lagi, lauk sudah terhidang, mau makan pagi jam berapa Suamiku? "
" Nanti lah jam tujuh, setelah ini kita biasa sekedar jalan-jalan muter komplek rumah. "
