Keempat, mereka yang pandai menyimpan apa yang sebenarnya berkecamuk dalam hatinya. Ekspresinya selalu datar, tidak ada senyum dan tidak ada cerita darinya.
Tiba-tiba saya tersentak, ketika terdengar "klakson" khas kereta yang masuk ke Stasiun Pekalongan, bersamaan dengan itu suara dari sound system peron menyuarakan himbauan kepada Penumpang kereta Tawang Jaya untuk bersiap. Beberapa orang bergegas, mendekati peron atas. Perlahan kereta Tawang Jaya Premium, Jurusan Pasar Senen berhenti. Saya berjalan menuju Gerbong, sesuai dengan yang tertulis di tiket. Saya tidak tahu, besok Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat akan berhadapan dengan karakter yang bagaimana dari keempat yang saya petakan tadi. Bisa jadi, akan ada lagi tambahan karakter tersebut, yaitu mereka yang tidak pernah gentar untuk tetap melakukan korupsi, karena faktanya korupsi terus terjadi di negeri ini.
Senyap menyergap di dalam gerbong, karena sebagian besar penumpang yang ada, sudah terlelap dalam tidurnya.
Salam Anti Korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H