Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya, Coach, dan Henre Renard (Menuju 14 Hari Seminar Proyek Perubahan)

24 November 2022   06:54 Diperbarui: 24 November 2022   06:57 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : https://bola.okezone.com/

Saya, Coach dan Henre Renard (Menuju 14 Hari Seminar Proyek Perubahan)

            Di Qatar sana, mungkin Tim Kesebelasan Arab Saudi masih euphoria atas kemenangannya, menggilas Tim Amerika Latin yang tangguh, Argentina dengan skor 2-1. Gol Messi di awal pertandingan seolah memberi petunjuk pembenaran atas prediksi, Argentina akan mudah memenangkan pertandingan tersebut. Alhasil, faktanya diluar itu semua. Racikan dan strategi Sang Coach Arab Saudi Henre Renard, bisa membalikan keadaan. Coach yang luar biasa tersebut pernah sukses  menghasilkan dua gelar piala Afrika.

            Di sini, di salah satu sudut Jakarta, ada seorang perempuan Coach yang hampir selama proses pembuatan Proyek Perubahan di Diklat Pim II Angkatan XII Tahun 2022 di Pusat Pendidikan Administrasi Kementerian Agama menggembleng Proyek Perubahan saya tentang Strategi Pemiskinan Koruptor. Nama Coach tersebut adalah Ibu Dr. Hj. Wahyu Suprapti, MM, MPsi-T.

            Awalnya dari teori-teori yang disampaikan selama masa "perkuliahan" di Kampus maupun daring, saya memperoleh gambaran secara bertahap, bagaimana sebuah proses perubahan dilaksanakan. Seorang Pemimpin, menurut literasi Kepemimpinan adalah mempunyai mimpi yang dirasionalkan untuk sebuah perubahan. Teringat kata-kata Coach : Kunci dari Sebuah Proyek Perubahan adalah komunikasi dengan stakeholder.

            Betul, ini sangat membantu bagaimana sebuah gagasan bisa direalisasikan. Dukungan dari stakeholders luar biasa perannya. Baik stakeholder internal maupun eksternal, sama-sama berperan, bisa "mengungkit" beban berat atas "ide gagasan", untuk move on, bergerak pelan menunju apa yang sudah menjadi milestone. Dalam Implementasi Proyek Perubahan saya, Project Leader memosisikan di tengah-tengah stakeholder yang mempunyai pengaruh, baik Latent, promotor, apetethic dan defender. Komunikasi yang massif dilaksanakan membawa perubahan, pada stakeholder dengan ketertarikan dan kepentingan yang rendah, bisa bergeser pada posisi sebagai penyemangat dan pendorong atau promotor. Bahkan atas "intervensi" in put dari Evaluator dan Coach, masuk tokoh lintas agama sebagai promotor, yang ikut menjustifikasi bahwa perbuatan korupsi sebagai perbuatan culas yang tidak dibenarkan leh agama manapun dan perlu ada strategi untuk meminimalisasikan, salah satunya apa yang menjadi tujuan Proyek Perubahan "Strategis Pemiskinan Koruptor" tadi. Beliau semua mendukung.

            Komunikasi identik dengan membangun pertemanan sebagai kunci keberhasilan, yang menurut Ambraham Lincoln, Presiden AS ke-16 : " Saya sukses hari ini karena saya punya teman yang percaya pada saya dan saya tidak tega mengecewakannya. "

            Jadi salah satu kata kunci dari sebuah keberhasilan dalam mewujudkan sebuah gagasan adalah membangun komunikasi. Tentu karena komunikasi yang baik antara pemain Saudi dan Henre sebagai coach, strategi bisa dijalankan dan berakhir dengan kemenangan.

            Terima Kasih Ibu Coach, insha Alloh pagi ini saya akan konsultasi lagi, untuk lebih memantapkan Laporan Proyek Perubahan, Strategi Pemiskinan Koruptor, sebagai salah satu konstribusi kecil, seperti titik noktah di lautan, dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Lebih baik berbuat dari pada diam sama sekali.

Salam Anti Korupsi

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun