Setiap anak bangsa mempunyai hak untuk mengakses sumber informasi.Tak terkecuali siswa siswi sekolah/madrasah, baik madrasah ibtidaiyah maupun madrasah tsanawiyah. Untuk menyediakan akses informasi ini maka setiap madrasah perlu menyediakan perpustakaan dengan berbagai macam bahan pustaka dan rancangan kegiatannya. Saat ini, pengadaan akses ke sumber informasi belum bisa dipenuhi oleh madrasah-madrasah disebagian besar wilayah Indonesia.
Maka dari itu, sejalan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, Kemitraan Pendidikan Indonesia Australia memberikan berbagai macam pelatihan bagi madrasah-madrasah diberbagai provinsi di Indonesia diantaranya Manajemen Berbasis Madrasah, Pembelajaran Aktif, Hidup Sehat & Manajemen UKS, dan Pengembangan Perpustakaan. Pengalaman memberikan pelatihan pengembangan perpustakaan bagi staf perpustakaan madrasah ini telah memberikan segudang pengetahuan dan pengalaman baru.
Catatan pendek yang ingin saya share disini adalah untukmenggambarkan kegiatan pelatihan tahap pertama di dua kota diwilayah Jateng:Pati dan Demak. Yang pertama mengenai antusiasme para pengelola perpustakaan yang sedemikan tinggi setelah bersama-sama memahami bahwa perpustakaan merupakan elemen vital bagi madrasah. Dan memulai membangun perpustakaan ternyata bisa dilakukan dengan proses yang sederhana dengan melibatkan para stakeholders. Selanjutnya adalah strategi pemberdayaan perpustakaan agar perpustakaan bisa berperan aktif sebagai jantung pendidikan, atau dengan kata lain sebagai study centre atau pusat belajar dan bereksperimen baik secara mandiri maupun secara berkelompok (kelas). Masing-masing peserta sekali lagi dengan antusias menyusun contoh-contoh kegiatan diperpustakaan yang bertujuan membuat siswa dan guru aktif memanfaatkan perpustakaan. Dengan strategi dan pengelolaan yang efektif perpustakaan bisa berfungsi sebagai sumber belajar sekaligus sebagai penggerak siswa menjadi seorang pembelajar mandiri serta pembelajar sepanjang hayat (long life learners).
