Perjuangan Anak Pedalaman Kalimtan Barat

Desa Botong, Kecamatan Simpang Hulu, Kabupten Ketapang merupakan sebuah desa yang sangat terpencil di bagian Kabupaten Ketapang. Walau kehidupan masyarakat di sana sudah mulai mengenal kata modern, tapi tidak semua masyarakat yang dapat menerima semua itu. Kehidupan masyarakat yang masi kental dengan adat istiadatnya, cukup sulit untuk mengubah pola pikir masyarakat akan pentingnya sekolah bagi mereka. Meskipun sudah mulai ada yang kuliah akan tetapi mereka masi ikut-ikutan. Jurusan yang mereka ambil kebanyakan guru program PGSD dan perawat, tapi masi banyak impian-impian dari para pelajar yang sulit dicapai dikarenakan fasilitan jalan yang masih sangat sulit.
Fasilitas jalan yang dari dulu sudah janjikan oleh pemerintah, sampai saat ini masi belum dilaksanakan. Jalan yang hanya bisa dilewati menggunakan sepeda motor itu sudah menjadi jalan sehari-hari bagi masyarakat beraktifitas ke Kecamatan. Jalan kecil penuh dengan lumpur dikala hujan dan debu disaat musim kemarau, menjadi kandala utama bagi masyarakat untuk meraktifitas. Bagi mereka yang mau bersekolah maupun kuliah harus menempuh jalan 38 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dimusim kemarau dan 8 jam dimusim hujan. Ditambah lagi dengan jalan yang menanjak dan turunan yang sangat licin. Tak jarang mereka yang melewainya sering terjatuh ketika jalannya berlumur. Banyak remaja yang terhenti sekolah dikarenakan akses jalan. Tidak hanya jalan, listrik dan sinyal juga menjadi kendala yang menyulitkan bagi pelajar.

Pelajar yang terhenti sekolahnya dikarenakan sulit untuk meminta uang untuk keperluan sekolah maupun bulanan yang menyebabkan siswa tersebut dikeluarkan maupun keluar dari sekolahnya. Masih banyak infrastruktur yang belum memadai bagi desa Botong, yang menyulitkan aktivitas maupun kegiatan masyarakat sehari-hari.

Namun sudah banyak remaja yang mulai keluar untuk melanjutkan kuliah. Sudah berbagai jurusan yang diambil. Sehingga mereka bisa menjadi orang yang bisa membangun dan mengubah pola pikir masyarakat yang masi terlalu takut untuk menerima hal baru. Tidak hanya sebatas dikalimantan tapi sudah banyak yang menyebrang lautan untuk melanjutkan perguruan tinggi. Jadi mohon dukungan bagi mahasiswa dari pedalaman kalimantan maupun dari derah yang lain.