Masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.
Serta, mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat.
"Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," tulis PVMBG KESDM.
Menurut saya ada nilai nilai kemanusiaan dan persatuan dalam kasus tersebut, dan masuk dalam sila ke - dua dan sila ke - tiga. Mengapa demikian, karena tolong menolong itu nilai kemanusiaan, banyak korban korban yang mungkin masih terjebak, entah hidup atau sudah tidak bernyawa, banyak rumah, kendaraan dan  jalan terendam lahar dingin.
Jika di lihat dari Nilai persatuan, ada sangat banyak, relawan, TNI-Polri serta masyarakat bersatu untuk menolong dan mencari korban korban yang belum ditemukan, tentunya ini membutuhkan persatuan untuk bergabung menyelamatkan korban yang mungkin terendam saat lahar dari gunung Semeru memuntahkan lahar dingin.
Hal kesehatan perlu ada, terutama anak anak, bayi, dan lansia yang mudah terkena penyakit apa pun. Sektor perekonomian mereka juga berhenti total, banyak yang mereka butuh kan, dari Baju, makanan, air bersih, tempat berteduh.
Tentunya dengan kemanusiaan kita bergotong royong bersama dan bersatu untuk menolong para korban Gunung Semeru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI