Mohon tunggu...
Heri Sanjaya
Heri Sanjaya Mohon Tunggu... Editor - writer freelance

Non schole, sed vitae discimus

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Serangan Pre-Emptive Rusia di Ukraiana

27 Februari 2022   10:57 Diperbarui: 27 Februari 2022   11:18 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : businessday.ng

Apa yang menyebabkan serangan pre-emptive Rusia saat ini di Ukraina:

- Barat berjanji setelah pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991 bahwa NATO tidak akan memperluas ke timur ke dalam lingkup pengaruh Rusia di Eropa timur. 

- sejak itu NATO telah berkembang ke arah timur dalam 5 gelombang besar

- Rusia mencoba untuk bermain bersama tetapi bertemu dengan pemberontakan yang didukung barat di Chechnya dll. Rusia masih menawar untuk bergabung dengan elit global di barat tetapi mendapat rasa tidak enak sebagai balasannya

- Tawaran Rusia untuk mencegah permusuhan dengan menjadi bagian dari NATO ditolak. Barat melihat mereka sebagai musuh

- Rezim anti-Rusia dipertahankan di Polandia dan negara-negara Baltik. Yugoslavia dipotong-potong dan kemudian Serbia dibom. Rusia tidak melakukan apa pun selain menyadari bahwa itu tidak akan dimasukkan sebagai sekutu.

- Rusia sangat besar dan raksasa dan CIA selalu memainkan upaya aktif untuk memicu pemberontakan dan memecah belah mereka sejak jatuhnya Uni Soviet

- Jihadis Islam yang dibiayai Saudi digunakan di Chechnya, Ingushetia, Dagestan dan beberapa negara Asia Tengah untuk mengacaukan penyangga Rusia dan mengurangi lingkup pengaruhnya

- Akhirnya Rusia mulai membela diri, tetapi di Georgia ia menghadapi perlawanan sengit ketika rezim boneka Barat datang. Rusia memulai pemberontakannya sendiri di Abkhazia dan Ossetia Selatan. Itu juga telah memenangkan kembali Chechnya. Rusia kemudian berperang di Georgia pada 2008 untuk memulihkan keseimbangan di Kaukasus

- Rusia dalam menghadapi Musim Semi Arab kecewa dan kehilangan Libya ke perang perubahan rezim barat pada tahun 2011 yang melihat Libya berubah menjadi tempat yang penuh dengan Jihadis dan pasar budak - terbesar di dunia saat ini. Libya negara yang stabil runtuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun