Mohon tunggu...
Kami Bicara
Kami Bicara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cerita Menjadi Berita

Edukasi, dan Informatif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wafatnya Mbah Moen, Ketum BIIPKPPRI Ajak Rakyat Lakulan Sholat Ghoib

6 Agustus 2019   18:17 Diperbarui: 6 Agustus 2019   18:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. Maimoen Zubair atau Mbah Moen (Istimewa)

JAKARTA - Wafatnya KH. Maimoen Zubair atau biasa disapa Mbah Moen, di Mekah pada Selasa (6/8/2019) telah meninggalkan duka bagi seluruh anak bangsa, khususnya bagi Umat Islam di Seantero Nusantara.

Kabar duka pun dialami oleh seluruh jajaran dan pengurus Badan Investigasi Independen Peneliti Kekayaan Pejabat dan Pengusaha Republik Indonesia (BIIPKPPRI) yang dikomandoi oleh Darsuli, SH selaku Ketua Umum BIIPKPPRI.

"Innalillahi wa inna ilahi rojiun, selamat jalan mbah Moen, ulama sang penjaga NKRI," ungkap Ketua Umum BIIPKPPRI, Darsuli, SH dalam keterangannya kepada Redaksi GemaJakarta, di Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Selain menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada pemimpin Pondok Pesantren Al-Anwar Rembang tersebut. Ia juga mengatakan, semoga almarhum KH. Maimoen Zubair, husnul khotimah.

Mbah Moen, lanjut Darsuli, adalah sosok kyai dan juga ulama kharismatik yang sangat luar biasa bagi bangsa dan negara ini. Karena itu, seluruh anak bangsa Indonesia marilah kita bersatu dan kita lakukan sholat ghoib untuk ulama sang penjaga NKRI, Mbah Moen.

Sebagaimana diketahui, Kyai Haji Maimoen Zubair biasa disapa Mbah Moen dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1929 (90) adalah seorang ulama kharismatik dan juga politikus Indonesia.

Almarhum pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Rembang dalam kurum waktu selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai konsentrasi mengurus pondok pesantren.

Selain itu, almarhum juga seorang pemimpin Pondok Pesantren Al Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga Mbah Moen wafat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun