Mohon tunggu...
Kami Bicara
Kami Bicara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cerita Menjadi Berita

Edukasi, dan Informatif

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Jangan Hanya Sibuk Urus Tagar, Kedaulatan Bangsa Sedang Dirongrong Asing

29 Agustus 2018   09:59 Diperbarui: 29 Agustus 2018   10:09 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memanasnya situasi politik jelang Pilpres 2019, dengan ramainya kontoversi tagar Ganti Presiden maka atau tidak semakin mengarah pada perdebatan yang tidak produktif. Kekhawatiran pemerintah bahwa gerakan tagar Ganti Presiden bahkan disebut maker banyak menuai kecaman, karena dianggap mencederai demokrasi yang sedang bertumbuhkembang di Indonesia.

Sementara disisi yang lain saat ini tengah ditengarai adanya ancaman terhadap kedaulatan kesehatan bangsa ini dalam laboratorium kesehatan yang dimiliki oleh angkatan perang Negara lain yang berdiri dan bekerja dengan bebas di dalam negeri kita.

"Labaratorium kesehatan ini ditengarai mirip dengan apa yang dulu pernah berdiri di Indonesia yaitu Namru-2," beber Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) Agung Nugroho, dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Sekedar mengingatkan ingatan kita, NAMRU-2 atau Naval Medical Research Unit 2, adalah unit kesehatan Angkatan Laut Amerika Serikat yang berada di Indonesia untuk mengadakan penelitian mengenai penyakit menular.

"Namun keberadaannya dinilai tidak terlalu memberikan manfaat kepada Indonesia. Pada tahun 2008 Menteri Kesehatan saat itu menutup semua kegiatan proyek Namru-2 di Indonesia," jelas Agung.

Meski Namru-2 sudah ditutup, lanjut Agung, namun pada tahun 2012 Indonesia dan Amerika Serikat membuat keputusan baru yang pada intinya akan mengizinkan kembali proyek Namru-2 berjalan kembali di Indonesia.

"Di tahun itu, Amerika Serikat menekan Indonesia untuk membuka kembali proyek Namru-2 dengan dalih semakin menyebarnya virus H1N1 sebagai penyebab flue babi di dunia," terangnya.

Agung yang juga Ketua Front Anti Namru-2 mengingatkan kepada Presiden Joko Widodo untuk merespon indikasi adanya praktek laboratorium kesehatan yang akan berdiri lagi di Indonesia.

Ia juga menyatakan, bahwa Presiden memiliki kewajiban melindungi keselamatan warga negaranya dari usaha uji coba penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan bakteri akibat praktek uji coba laboratorium Militer Asing di Indonesia.

"Jokowi jangan hanya sibuk bagaimana meningkatkan elektabilitas dirinya demi berkuasa kembali di 2019, tapi lengah dengan adanya upaya merongrong kedaulatan kesehatan bangsa ini dari uji coba praktek laboratorium militer asing," ungkap Agung dalam siaran yang diterima Redaksi.

Tambahnya, apalagi saat ini di Badan Kesehatan dunia ada upaya untuk merubah resolusi terhadap penghentian praktek laboratorium asing dalam sebuah Negara. Jokowi harus menjamin bahwa praktek laboratorium militer seperti Namru-2 tidak lagi berdiri di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun