Mohon tunggu...
Heri MuhammadImron
Heri MuhammadImron Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa MPI Pasca UIN Sunan Gunung Djati Bandung

mahasiswa pascasarjana studi manajemen pendidikan islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengintip Ujung Gunung Es: Inspeksi Pendidikan di Bawah Lup

21 Mei 2024   06:45 Diperbarui: 21 Mei 2024   06:55 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inspeksi Pendidikan, bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, ia diharapkan menjadi instrumen pembinaan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Di sisi lain, tak jarang ia dikhawatirkan menjelma menjadi momok menakutkan yang menimbulkan stres bagi pendidik dan peserta didik.

Fakta dan Data: Merajut Realitas Inspeksi Pendidikan

Berdasarkan data Kemendikbudristek, jumlah sekolah yang diinspeksi pada tahun 2023 mencapai 15.000 sekolah. Inspeksi ini berfokus pada beberapa aspek, seperti kualitas pembelajaran, manajemen sekolah, dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.

Namun, efektivitas inspeksi masih menjadi perdebatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengaruh inspeksi terhadap hasil belajar siswa masih belum signifikan. Kritik pun bermunculan, mempertanyakan objektivitas dan metode inspeksi yang dirasa kurang humanis.

Memahami Perspektif: Suara Para Ahli Menggema

Prof. Dr. Anindya Nugraha, M.Pd., pakar pendidikan dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa inspeksi pendidikan perlu diubah paradigmanya. "Bukan lagi sebagai alat kontrol, tapi sebagai media pembinaan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan."

Dr. Maya Meirani, M.Si., peneliti dari Universitas Negeri Jakarta, menambahkan bahwa inspeksi harus dilakukan dengan cara yang partisipatif dan melibatkan semua pihak. "Pendidik dan tenaga kependidikan harus dilibatkan dalam proses inspeksi, sehingga mereka merasa dihargai dan berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya."

Mencari Titik Temu: Menuju Inspeksi Pendidikan yang Berkualitas

Terlepas dari berbagai kekurangannya, inspeksi pendidikan masih memiliki potensi untuk menjadi alat yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kuncinya adalah melakukan transformasi agar inspeksi menjadi lebih objektif, transparan, dan akuntabel.

Beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan:

  • Memperkuat kapasitas para inspektur
  • Mengembangkan instrumen inspeksi yang lebih komprehensif dan kontekstual
  • Melibatkan semua pihak dalam proses inspeksi
  • Membuat sistem pelaporan dan tindak lanjut yang jelas
  • Membangun budaya saling percaya dan saling mendukung antara inspektur, pendidik, dan tenaga kependidikan

Inspeksi Pendidikan bagaikan sebuah perjalanan panjang yang masih terus mencari arah. Dengan komitmen dan sinergi dari semua pihak, inspeksi diharapkan dapat menjadi kompas yang membantu mengantarkan pendidikan Indonesia ke arah yang lebih berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun