Mohon tunggu...
Heri Supianto
Heri Supianto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah negeri di Kabupaten Tebo, provinsi Jambi. Saya suka bermain badminton dan tenis meja. Selain itu saya juga suka membuat produk-produk DIY.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyusun Teks Eksposisi Analitis Menggunakan Four Square Writing Method

8 Desember 2022   18:52 Diperbarui: 8 Desember 2022   19:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran bermakna sangat dibutuhkan oleh peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan memaksimalkan potensi diri mereka. Pembelajaran bermakan memungkinkan siswa untuk dapat berpikir kritis dan berkolaborasi dalam belajar. Namun sayangnya, pembelajaran bermakna sering tidak terlaksana di dalam ruang-ruang kelas, sehingga membuat siswa kurang antusias dan mudah merasa bosan saat belajar. Untuk mengatasi hal tersebut, maka guru perlu melakukan tindakan agar dapat mewujudkan pembelajaran yang bermakna. Berikut adalah hal-hal yang melatar belakanginya:

  • Kurangnya background knowledge siswa terhadap topik yang dibahas
  • Lemahnya kemampuan siswa membuat kalimat simple present tense. 
  • Lemahnya kemampuan siswa mengembangkan ide menjadi kalimat
  • Rendahnya kemampuan siswa dalam berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
  • Guru belum menerapkan pembelajaran yang inovatif
  • Guru jarang menggunakan media yang dapat membantu siswa untuk menulis teks.

Masalah-masalah di atas ditemukan saat guru melakukan refleksi diri kenapa pembelajaran bermakna tidak terjadi dalam proses pembelajaran.

Bukan suatu hal yang mudah bagi guru untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa menyusun teks eksposisi analitis. Dalam pelaksanaan mewujudkannya, guru menemui banyak sekali tantangan atau kendala, diantaranya:

  • Lemahnya manajemen waktu untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran (RPP, materi ajar, media pembelajaran dan instrumen penilaian). Hal ini dikarenakan beragamnya aktifitas guru di luar tugas mengajar.
  • Selain itu guru juga kesulitan untuk membuat atau mencari topik yang dekat dengan pengalaman dan kehidupan siswa. Seringnya guru hanya menggunakan materi ajar yang sudah tersedia di dalam buku pegangan guru tanpa memodifikasinya sesuai dengan kemampuan siswa terlebih dahulu.
  • Rendahnya penguasaan model pembelajaran yang inovatif juga menjadi kendala. Karena guru lebih sering menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional, seperti metode ceramah, dimana guru menjadi pusat pembelajaran.
  • Kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini menjadi buntut karena sering menggunakan metode yang konvensional dalam proses pembelajaran.

Tantangan yang telah disebutkan di atas menjadi pemicu bagi guru untuk dapat merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan (siswa mampu menulis teks eksposisi analitis). Tantangan perlu dituliskan agar guru tau apa yang harus dilakukannya agar tujuannya tercapai. Untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada, guru melakukan hal-hal berikut:

  • Guru mengatur waktu dengan sedemikian rupa untuk menyiapkan perangkat pembelajaran dan memprioritaskan penyelesaiannya
  • Menyediakan waktu untuk membuat topik yang dekat dengan kehidupan siswa, seperti membuat teks maupun merekam video sebagai media pembelajaran. Merekam video sebagai media pembelajaran cukup menantang karena guru perlu menyiapkan narasi yang akan dimuat di dalam video. Pada materi teks eksposisi teks analitis ini, guru mengangkat isu tentang perilaku membuang sampah sembarangan. Untuk membuat video, guru pergi ke sebuah tempat di pinggir jalan dimana banyak orang membuang sampah di tempat tersebut.
  • Guru perlu menyediakan sumber bacaan untuk menguasai model pemebelajaran seperti buku dan ebook/modul ebook untuk mempelajari bagaiamana pembelajaran yang inovatif dan bermakna itu berlangsung.
  • Guru juga perlu memotivasi siswa untuk belajar secara berksinambungan dan menggunakan media yang telah disiapkan agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.
  • Menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan Four Square Writing method agar terciptanya pembelajaran yang inovatif dan bermakna.

Dengan melakukan aksi-aksi yang telah disebutkan di atas, guru melihat adanya dampak yang positif dalam pembelajaran. Berikut dampak yang dapat dilihat dari pembelajaran menggunakan PjBL dan Four Square Writing method.

  • Pembelajaran menjadi lebih bermakna dimana peserta didik antusias dalam menyelesaikan proyek/tugas yang diberikan.
  • Aksi yang dilakukan menunjukkan hasil yang cukup efektif dimana peserta didik dapat membuat teks eksposisi analitis dengan cukup baik dan percaya diri untuk memajang hasil proyek mereka di mading sekolah.
  • Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi kelompok
  • Siswa dapat berkolaborasi dengan baik dalam menyelesaikan proyek mereka.

Adapun yang menjadi faktor keberhasilan dalam keselurruhan proses adalah pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat, yaitu Project Based Learning  dan Four Square Writing method. Selain itu pemilihan topik yang dekat dengan kehidupan siswa juga menjadi faktor keberhasilan. Dan respon yang diterima pun cukup memuaskan, salah satunya dari peserta didik sendiri saat peserta didik melakukan refleksi pembelajaran.

Dari keseluruhan proses yang dijalani, ada sebuah pembelajaran bagi guru yang dapat dijadikan pedoman, yaitu perencanaan dan relfeksi diri adalah kunci untuk membuat peserta didik dapat mengalamai pembelajaran yang bermakna. Perencanaan membuat guru lebih siap dan percaya diri untuk melaksanakan pembelajaran. Sementara refleksi adalah media untuk guru melakukan perbaikan proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun