Mohon tunggu...
Heri Deck
Heri Deck Mohon Tunggu... Content Creator -

Creativepreneur - Farmer - Menyukai Cooking, Videografi dan Filmmaking Contact: ninja1479@gmail.com Twitter: @Heri_Deck

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Museum BPK RI, Museum Canggih Pertama?

16 Mei 2018   11:47 Diperbarui: 19 Mei 2018   16:56 2248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung Museum sedang berfoto di spot foto (image BPSDMD Prov. Jateng)

Museum Dulu dan Kini

Hayoo, siapa diantara sobat kompasiana yang belum pernah berwisata ke Museum,  kini bentuk dan fasilitas museum makin menarik dengan aneka teknologi canggih yang disematkan dibeberapa bagiannya. Diterapkannya teknologi terkini dalam museum, membuat masyarakat makin melirik museum sebagai alternatif berwisata. Era museum yang bikin jenuh dan itu - itu saja tanpa inovasi telah berangsur -  angsur menghilang.

Perubahan signifikan ini terjadi karena pengelola museum melihat sepinya angka pengunjung museum dan hal ini berimbas terhadap jumlah pengunjung museum. Walaupun keuntungan, bukanlah semata - mata orientasi museum. Pengelola berbagai museum mengamati perkembangan teknologi  yang semakin maju dengan berlandaskan misi untuk pendidikan, sejatinya museum adalah aset negara yang perlu dijaga dan perkembangannya mesti didukung oleh semua kalangan tidak hanya oleh pemerintah saja.

Kaum pemerhati budaya misalnya, mereka sangat antusias apabila dirangkul untuk mengelola museum. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah, sebab selama ini barang ataupun manuskrip kuno banyak diantaranya disimpan di dalam museum, mulai dari sejarah zaman batu hingga sejarah perjuangan kemerdekaan republik indonesia.

Pengunjung mencoba fasilitas interactive floor (image Universitas Teknologi Yogyakarta)
Pengunjung mencoba fasilitas interactive floor (image Universitas Teknologi Yogyakarta)
Perusahaan Monster AR

Pengelola museum kini banyak merangkul  perusahaan - perusahaan penyedia teknologi terkini dan pencipta aplikasi yang memungkinkan para pengunjung museum untuk dapat lebih mengenal dan berinteraksi dengan museum. Di Jakarta, perusahaan penyedia teknologi canggih sangatlah banyak semisal MonsterAR yang mempunyai banyak pengalaman dalam pengembangan dan pendistribusian aplikasi ataupun software teknologi terkini.

Perusahaan yang berbasis di jakarta barat ini dibangun oleh seorang enterpreneur muda sekaligus motivator yang mempunyai pemikiran brilian dalam setiap langkah usaha dan bisnisnya. Adalah Wiryanatha Wijaya, seorang anak muda yang berasal dari Surabaya. Mengawali karir dari seorang penggemar dan pemain game, dan merupakan seorang yang tidak percaya diri pada awalnya. Titik balik kehidupannya adalah ketika pemikirannya  untuk dapat menolong banyak orang yang membutuhkan uluran tangannya, sedangkan jika hartanya hanya cukup untuk keluarganya maka tak pelak dia tidak akan bisa membantu orang lain yang membutuhkan. 

Kanan - Wiryanatha Wijaya (CEO Monster Group) ketika mengisi acara seminar di Universitas Brawijaya. image Filkom Universitas Brawijaya
Kanan - Wiryanatha Wijaya (CEO Monster Group) ketika mengisi acara seminar di Universitas Brawijaya. image Filkom Universitas Brawijaya
Dengan kekuatan hati dan support dari orang - orang tercinta, maka wiryanatha memberanikan diri untuk mendirikan perusahaan dibidang teknologi, walaupun dengan segudang resiko yang akan menderanya. Mindset dan intuisi bisnisnya melihat jika teknologi, kedepannya akan sangat berpeluang menghasilkan banyak kesuksesan. Kini perlahan tapi pasti, bisnis yang dikelolanya bersama dengan sahabat - sahabatnya sekaligus karyawannya mulai berkembang dan menjadi salah satu leading di bisnis teknologi.

Wirya (sapaan akrabnya) mengembangkan teknologi Augmented Reality dengan berbagai inovasi mengikuti tren yang sedang terjadi. beragam inovasi produk dikembangkan selain menciptakan aneka Augmented Reality. Beberapa hal yang didevelop oleh monsterar adalah Augmented Reality, Game Development, Vending Machine, Hi-Tech Development, Curved Display, Drone 2D & 3D Mapping, Interactive Software dan juga pembuatan Video Production, telah menjadi layanan yang sangat excelent menurut para klien yang pernah bekerja sama dengannya. Para klien berasal dari dalam negeri dan bahkan tidak sedikit dari luar negeri tercatat pernah bekerjasama dengan perusahaan monsterar miliknya.

Kartu Nama Monster AR (image Rom Rizal)
Kartu Nama Monster AR (image Rom Rizal)
Museum BPK RI Pertama

Museum BPK RI menyimpan beberapa sejarah perkembangan BPK RI dari masa ke masa. Museum tersebut berada dalam bagian kompleks rumah residen Kedu di Jl. Diponegoro No. 1 Magelang. Dengan menempati tanah seluas 662,3 meter persegi dan bangunan seluas 262,3 meter persegi.
Museum  tersebut sendiri diresmikan pada tanggal 4 Desember 1997 oleh ketua BPK RI  saat itu yakni Prof. Dr. JB. Sumarlin.

Keberadaan Museum ini benar - benar dapat mengungkap perjalanan sejarah perkembangan Badan Pemeriksa Keuangan Negara kita. Gedung yang saat ini dijadikan sebagai Museum merupakan kantor awal mula Badan Pemeriksa Keuangan dibentuk berdasarkan surat Penetapan Pemerintah RI No. 11/OEM tanggal 28 Desember 1946. Keberadaan Badan Pemeriksa Keuangan awal mulanya hanya memiliki beberapa pegawai yakni R. Soerasno sebagai Ketua, Djunaedi sebagai sekretaris dan Dr. Aboetari sebagai Anggota.

Gedung tersebut mulai dipergunakan sebagai aktivitas Badan Pemeriksa Keuangan mulai tanggal 1 Januari 1947 hingga tahun 1948. Dan pada tanggal 6 Nopember 1948 tempat dan kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan dipindahkan dari Magelang ke Yogyakarta dengan penetapan pemerintah nomer 6/1948, dengan ketuanya adalah R. Kasirman yang diangkat dengan SK Presiden RI tanggal 31 Desember 1949 No. 13/A/1950 terhitung mulai 1 Agustus 1949.

Pengunjung Museum sedang berfoto di spot foto (image BPSDMD Prov. Jateng)
Pengunjung Museum sedang berfoto di spot foto (image BPSDMD Prov. Jateng)
Koleksi Museum Badan Pemeriksa Keuangan ini antara lain berupa lambang - lambang organisasi dari tahun 1961 sampai dengan saat ini, kemudian ada buku - buku laporan hasil pemeriksaan, Foto foto ketua Badan Pemeriksa Keuangan yang pernah menjabat, foto foto tentang sekretaris umum Badan Pemeriksa Keuangan serta foto - foto aktivitas Badan Pemeriksa Keuangan tersebut.

Kemudian ada patung setengah badan R. Soerasno sebagai ketua Badan Pemeriksa Keuangan pertama kalinya beserta pakaian dinas yang pernah dipakai lengkap beserta satu set tanda pangkat, peralatan kantor diantaranya mesin tik yang pernah dipakai untuk menjalankan tugas tugas konstitusional BPK dan juga pesawat telepon yang merupakan satu satunya alat komunikasi kedinasan yang dimiliki oleh BPK , lukisan batik berukuran  275 cm x690 cm yang menggambarkan misi dan tugas konstitusional Badan Pemeriksa Keuangan.

Museum Baru dan Teknologi Pertama di indonesia

Peresmian Museum BPK RI setelah proses renovasi dan perbaikan serta penambahan fasilitas dilakukan oleh Wakil Ketua BPK RI, Sapto Amal Damandari, dengan didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Ketua DPRD Jawa Tengah, Rukma Setyabudi, serta beberapa kepala daerah di wilayah Jawa Tengah, termasuk Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito pada Senin 9 Janurari 2017.

Peresmian tersebut juga menandai era demodernisasi museum yang ada di indonesia. Museum BPK RI bahkan disebut - sebut sebagai museum sejarah yang pertama menggunakan beberapa fasilitas teknologi canggih seperti augmented reality dan virtual reality, bahkan game resmi BPK RI juga telah diluncurkan dengan permainan yang menyenangkan dan mengasah otak pemakainya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan museum BPK RI yang telah menggunakan teknologi canggih dari Monster AR (image Humas Jateng)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan museum BPK RI yang telah menggunakan teknologi canggih dari Monster AR (image Humas Jateng)
Untuk masuk ke dalam museum tersebut bahkan pengunjung tidak dikenakan tiket masuk alias gratis, waw..luar biasa sekali dan tentu saja hal ini memudahkan masyarkat untuk lebih mengenal dekat tentang Badan Pemeriksa Keuangan pemerintah ini. Tentunya dengan lebih mengetahui sejarah BPK RI, masyarakat akan lebih peduli akan arti pengawasan anggaran oleh pemerintah terhadap program - program kerja yang tengah dijalankan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah, agar penjagaan anggaran belanja negara dapat semakin kuat dengan ikut sertanya peran masyarakat dalam pengawasan.

Museum BPK RI tampak depan (image magelang images)
Museum BPK RI tampak depan (image magelang images)
Ruang - ruang di Museum BPK RI

Nah, Sobat kompasiana..ruangan - ruangan di museum BPK RI keren loh setelah direnovasi, berikut saya sebutkan beberapa ruangan - ruangan tersebut :

  1. Ruang Lobby
  2. Ruang Audiovisual
  3. Ruang Wajah BPK
  4. Ruang Titik Nol
  5. Ruang Sang Ketua
  6. Ruang BPK
  7. Ruang Rekam Jejak
  8. Kids Museum
  9. Ruang Storage
  10. Ruang Perpustakaan
  11. Temporary Exhibition
  12. Ruang Souvenir
  13. Cafetaria
  14. Ruang Kantor

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat peresmian renovasi museum BPK RI (jatengprov.go.id) (image Merdeka.com)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat peresmian renovasi museum BPK RI (jatengprov.go.id) (image Merdeka.com)
Ruangan - ruangan tersebut sangat bagus dan terkesan modern dengan desain - desain terkini, diseluruh sudut - sudut ruangan pengunjung dapat berfoto untuk mengabadikan moment saat berkunjung ke museum BPK RI. Sangat instagrammable dan artistik. Mungkin inilah yang harus dicontoh oleh museum - museum sejarah milik pemerintah lainnya agar pengembangan fasilitas dibidang teknologi harus digiatkan demi peningkatan daya tarik terhadap museum - museum bersejarah yang ada di indonesia.

Pengelola museum dapat seyogyanya merangkul banyak pihak dalam pengembangan dan demodernisasi museum agar kedepannya museum tetap dapat menjadi media bagi masyarakat khususnya generasi muda agar tiak melupakan sejarah bangsanya. Dinas Pariwisata terkait harus aktif merangkul banyak pihak di bidang pariwisata khususnya perusahaan tour dan travel agar membuat agenda kunjungan ke museum dalam paket perjalanannya. Mencontoh museum - museum yang ada di luar negeri seperti museum Madam Tussaut yang awalnya terkesan kaku, menjadi sangat menarik karena promosi yang besar dari pihak pemerintah dan pengelola jasa wisata.

Berfoto bersama Royal Family of England di Museum Madam Tussaut (image worldoftravels.com)
Berfoto bersama Royal Family of England di Museum Madam Tussaut (image worldoftravels.com)
Nah, sobat kompasiana..ternyata museum - museum yang ada di indonesia sudah mulai berkembang ya. Khususnya Museum BPK RI yang letaknya berada di magelang dan kenapa didirikannya di magelang, ternyata karena memang museum itu adalah bekas kantor pusat BPK RI pada era perjuangan.

Namun saya mendapat kabar gembira bahwa kedepannya BPK RI akan membangun kembali museum - museum BPK RI lainnya di kota - kota lain di indonesia sebagai media pembelajaran sejarah bagi masyarakat dan juga sebagai tempat alternative berwisata disaat masyarakat telah jenuh dengan tempat - tempat wisata yang tidak mengenalkan sejarah sebagai komoditas utama daya tariknya. Terimakasih sudah membaca artikel saya. Sampai jumpa kembali ya.

*16 Mei 2018 Jakarta Barat *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun