[caption id="attachment_192557" align="aligncenter" width="640" caption="Memburu singa 1840"][/caption]
Kenapa begitu pentingnya untuk datang melihat pameran karya Raden Saleh ini?
berikut alasanya...
1.Ini pameran Pertama "kepulangan" karya Raden Saleh (1811-1880) 132 tahun sejak kematianya, dan ini pameran karyanya yang jarang dipublikasikan, juga buku monogram yg menuliskanya. Entah akan menunggu berapa lama lagi ada pameran seperti ini.
2.Raden Saleh adalah pelopor Senirupa Modern Indonesia
3.Raden Saleh yang mengenyam pendidikan di Eropa (25 tahun tinggal di Belanda, Jerman, Perancis, dan Italia) memberikan kontribusi & kebaruan dalam kasanah seni Eropa & pemikiran Jawa.
4.Pameran ini merupakan pengumpulan karya-karya Raden Saleh dari para kolektor baik dari dalam negeri maupun dari eropa. Beberapa harta karun tsb sempat raib pasca PD II di tahun 1945 di Maxven, dekat Dresden.
5.Raden Saleh adalah seniman Jenius, seorang arsitek palaentologis, pendidik, pendiri taman zoology dan juga kolektor dokumen etnografi & arkeologi.
6.Raden Saleh membawa pengalamanya dari eropa ke Jawa menjadikan bagian referensi moderenisasi seni & ekonomi, pengetahuan serta Budaya, mesti gagal karena Kolonialisme yang menghinanya, sehingga dia dipresi & terkucil.
7.Pameran ini sedikit banyak merefleksikan kehidupan kehidupan intelektual abad 19 yg dapat menambah wawasan & khasanah dunia seni khususnya terhadap senirupa .
Di dinding depan Pameran yg bertajuk Raden Saleh and the bigining of modern Indonesia art (3-7 Juni 2012 di Galeri Nasional Jakarta) merupakan kepulangan Pertama kumpulan maha karyanya, diparkan otobiografinya yang tertulis ketika Raden Saleh di Maxen, kerajaan Saxony, 25 Januari 1849 :
" …negara-negara paling beruntung, tempat dimana kesenian, ilmu pengetaguan & pendidikan tinggi Berkilau bagai intan permata, yang menarik kerinduan masa mudaku, tempat diamana aku menemukan lebih banyak impian kampung halamanku…"
Terasa ada dunia yang mengayakan pengalaman batinya setelah menelusuri antara budaya Timur dg kesahajaan adat-istiadatnya, dengan peradaban Eropa dengan pencapaian ilmu pengetahuannya.
Melihat ungkapan karya lukisnya (tentang pertarungan) kita akan menemukan yang menjadi Misteri ketika ia menuliskan,
"Bahasa (senirupa) yang aku ucapkan bukanlah merupakan ilmu pengetahuan yang ketat dan bukan merupakan hal yang berlebihan, melainkan merupakan ungkapan hati. Para sahabatkau tentunya dapat mengerti…"
(Pameran ini, saya ketahui dari omelan teman fotografer majalah ternama, di timeline Twitternya, setelah ia diusir satpam, karena pada malam pembukaan yang hanya dihadiri khusus undangan, dia memang tidak mempunyai kartu undangan. Paginya setelah dibuka untuk umum pukul 09.00 saya sudah berada di Galeri Nasional, padahal pameran baru dibuka pk 10.00. Pamenan ini kian serius, dan tak biasa, sebab banyak sekali scurity menjaga karya-karya maestro Raden Saleh milik para kolektor tsb.)
Terimakasih saya apresiasikan juga kepada penyelenggara, serta majalah Visual Arts (beruntung saya dapat free edisi terbaru, di meja registrasi) & Dr. Werner Kraus kuratornya, seorang ahli sejarah seni Jerman & pakar ahli seni Asia tenggara yang penulis biografi Raden Saleh, yang sepertinya, dialah salah seorang penggagas pengumpulan, kepulangan karya Raden Saleh, sejak 132 wafatnya sang maestro.
Maka jangan lewatkan kesempatan langka ini...
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H