Terkadang bagi seorang ayah yang baru memiliki anak pertama akan merasa canggung atau kaku atau tidak berani untuk menggendong bayi mungilnya.Â
Bayi yang baru lahir memiliki struktur tulang yang masih lunak dan rentan, jika tidak hati-hati maka bisa berakibat buruk bagi keadaan si bayi. Namun bagi saya menggendong bayi tidak sesulit yang dibayangkan.Â
Demi membersamai sang anak saya juga harus mampu untuk sekedar menggendongnya. Yang penting hati-hati dan pelan-pelan, Insya Allah aman terkendali.
Membersamai bayi dengan menggendong bukan saja menjadi momen pendekatan antara ayah dan anak tetapi juga untuk mengendalikan anak dalam kondisi tertentu.Â
Misalnya saat anak menangis, menggendong bisa jadi obat ampuh untuk menenangkannya. Atau misalnya saat ibunya ada perlu tertentu, ayah bisa menggantikannya untuk menggendong si anak.
2. Menggantikan Popok
Bagi bayi yang baru lahir, buang air kecil dan buang air besar tidak cukup satu dua kali dalam sehari, bahkan belasan kali. Sosok ayah perlu menguasai bagaimana membuka popok, membersihkan area pantat bayi, dan memasangkannya kembali dengan cepat dan benar.Â
Bayi biasanya tidak nyaman sesaat setelah BAK atau BAB, nah ayah bisa dengan cepat mengurusnya, jadi tidak perlu menunggu ibunya yang mengurus.
Tidak sekadar menggantikan popok, tetapi juga mencucikan popoknya. Biasanya dalam sehari beberapa kali mencuci popok bayi. Gantian sama ibunya, sekali-kali ayah juga harus mau mencuci popok anaknya. Lagian tidak secapek mencuci pakaian orang dewasa kok, tenang aja.
3. Begadang
Membersamai anak tidak cukup hanya ketika siang hari, malam haripun kita perlu menemaninya. Meskipun ketika bayi bangun malam hanya bisa ditenangkan oleh ibunya, paling tidak ayah juga ikut bangun menemani ibu agar tidak merasa sendirian.Â